Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Kiat Menjaga Diri Sebelum Belanja Online

Kiat Menjaga Diri Sebelum Belanja Online


Yudhianto - detikInet

CMO Lazada Sebastian Sieber. (yud/detikINET)
Jakarta - Meski situs jualan online makin menjamur, ternyata masih ada saja konsumen yang meragukan keamanan transaksinya. Namun pelaku e-commerce tak tinggal diam, berbagai strategi dilakukan demi menjamin transaksi yang aman bagi konsumen.

Meski begitu sebelum melakukan transaksi secara online, konsumen diharapkan memastikan sejumlah informasi jelas agar transaksi jual-beli yang dilakukannya aman. Lazada membeberkan beberapa faktor yang sebaiknya diperhatikan konsumen sebelum bertransaksi.

Pertama adalah memastikan bahwa penjual punya kontak yang jelas dan bisa dihubungi. Konsumen juga harus cari tahu soal kebijakan penjual kalau-kalau barang yang dibeli bermasalah, mengenai garansi dan lain-lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya memahami proses pembayaran, biasanya penjual akan memberi pilihan transaksi jual-beli secara Cash on Delivery (CoD) atau transfer Bank. Cara paling aman tentu adalah dengan cara CoD, namun jadi masalah kalau lokasi si pembeli terlalu jauh.

Kalau terpaksa pakai bayar lewat transfer, Lazada mengatakan sebaiknya konsumen cari tahu dulu soal kredibilitas si penjual di internet, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Seiring populernya penggunaan kartu kredit, sejumlah besar layanan e-commerce juga menawarkan pembayaran melalui jalur ini. Namun demi amannya transaksi dan data konsumen itu sendiri, konsumen diimbau untuk memperhatikan sertifikasi keamanan kartu kredit yang dimiliki situs e-commerce tempatnya berbelanja.

Karena sertifikasi keamanan kartu kredit menjadi bukti bahwa situs e-commerce tersebut menjamin transaksi pembayaran yang aman. Selain itu data konsumen terhindar dari kebocoran yang bisa dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggungjawab.

β€œDi Lazada sendiri kami meminta data yang sangat minim dari konsumen, demi menghindari kebocoran informasi. Lagipula terlalu banyak meminta data dari konsumen malah bisa menimbulkan kecurigaan dari konsumen itu sendiri, sehingga mereka mengurungkan niatnya bertransaksi,” ujar Sebastian Sieber, Chief Marketing Officer Lazada, di kantornya, Rabu (25/11/2015).

Selain menjaga data-data konsumennya, cara yang dilakukan Lazada untuk menjaga konsumen agar tak terjerumus adalah dengan cara melakukan pemantauan setiap saat terhadap situs-situs yang memanfaatkan popularitas Lazada. Misalnya dengan menggunakan desain web yang sama persis sehingga bisa menjebak konsumen.

β€œKami akan berusaha menutup situs-situs semacam itu yang bisa menjebak kosumen, melalui jalur hukum. Kami memiliki bagian legal yang siap menangangi hal-hal seperti ini,” tandas Sieber.

(yud/ash)





Hide Ads