Website selingkuh terbesar, Ashley Madison, bikin kehebohan karena data para anggotanya dibobol hacker. Data itu kini diumbar ke publik dan mengancam keutuhan banyak rumah tangga.
Data yang diumbar hacker yang menamakan diri Impact Team itu berukuran hampir 10 GB dan disinyalir memuat data 37 juta anggota Ashley Madison. Tertulis alamat email, nama user sampai fantasi seks para anggota.
Dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (20/8/2015), banyak alamat email aparat pemerintah atau PNS Amerika Serikat dan Inggris yang berakhiran .gov turut ada di data tersebut. Dilaporkan kalau sudah pasti ada 15 ribu alamat email milik aparat pemerintah atau tentara. Terdapat pula nama artis sampai eksekutif penting perusahaan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, Ashley Madison adalah website yang dikhususkan menjembatani perselingkuhan tanpa ketahuan. Kini setelah data para anggota terekspos, jutaan rumah tangga bisa terancam bubar.
"Orang-orang malang itu harus mengahadapi hal ini di ranah publik. Hal itu sungguh bisa menghancurkan," ucap Michele Weiner Davis, seorang terapis pernikahan.
Seperti diberitakan, Ashley Madison diretas oleh kelompok hacker Impact Team. Mereka benar-benar melaksanakan ancamannya, mengumbar data anggota ke dunia maya setelah tuntutan mereka agar Ashley Madison ditutup tidak dipenuhi.
Belum diketahui persis apa motif utama Impact Team, tapi mungkin tak melulu soal uang. Jika uang yang mereka incar, mereka bisa saja memeras Ashley Madison atau anggotanya agar data mereka tidak dipublikasikan.
"Menemukan dirimu di data ini? Ini adalah karena Avid Life Media (induk Ashley Madison-red) yang mengecewakanmu. Klaim kerugian pada mereka. Kemudian move on dengan kehidupanmu. Mungkin kamu malu sekarang tapi kamu akan bisa melaluinya," demikian kurang lebih pesan dari Impact Team.
Jelas kasus ini adalah hantaman besar bagi Ashley Madison. Mereka menyatakan bekerja sama dengan aparat untuk menangkap pelaku peretasan. Bisa jadi pula para anggota situs akan menggugat mereka ke meja hijau.
"Ini adalah hantaman yang cukup berat. Jika ada bisnis yang membutuhkan privasi, jelas mereka ini yang perlu. Sekarang mereka telah kehilangan privasi itu," kata seorang bankir yang dekat dengan pengelola Ashley Madison. (fyk/ash)