.webp)
Ribuan orang rela berpanas-panasan mengantre demi menjadi pengemudi GrabiBike. Ya, hari ini perusahaan software asal Malaysia itu membuka lowongan pengemudi GrabBike sebanyak 2.500. Berapa pendapatan yang dijanjikan?
Fenomena ojek digital yang tengah marak berkembang di ibukota Jakarta memang menjadi lahan profesi baru yang diminati oleh sejumlah orang. Dengan iming-iming penghasilan jutaan rupiah, berbondong-bondong orang ingin mendaftar menjadi pengemudi ojek digital.
Dan sama halnya dengan kompetitor, penghasilan rata-rata per bulan para pengemudi GrabBike diklaim cukup besar. Menurut Kiki Rizki, Country Head Marketing GrabTaxi Indonesia, rata-rata penghasilan pengemudi GrabBike bisa mencapai Rp 8 juta per bulan, bahkan bisa lebih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Besaran bonus insentif itu berpijak pada baik atau buruknya sikap pengemudi ketika melakukan perjalanan. Bonusnya pun tak bisa dianggap remeh, siapa yang menurutnya terbaik bisa mendapatkan hadiah berupa sebuah sepeda motor gratis dari GrabBike.
GrabBike juga coba meminimalisir risiko yang bakal dialami oleh pengemudi yang lebih sering menghabiskan waktu di jalan. Oleh karenanya, mereka kemudian memberikan asuransi kesehatan dan kecelakaan kerja.
"Kami bekerja sama dengan pihak asuransi untuk meng-cover semua pengemudi GrabBike kami," ungkap Rizki. Sayang, Rizki tidak menyebutkan dengan perusahaan asuransi mana ia bekerjasama.
Di samping itu, GrabTaxi selaku induk perusahaan juga mengadakan program Elite Driver, di mana pengemudi yang bergabung di Elite Driver dan performanya baik bisa mendapat bonus berupa Umroh gratis hingga dana pensiun.
Meski terlihat menjanjikan, namun tidak sembarangan orang bisa menjadi seorang pengemudi GrabBike. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
"Ada syarat-syarat tertentu, pertama ia harus bebas dari catatan kriminal, memiliki SIM, dan kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor. Ia pun tentunya harus memiliki jasmani dan rohani yang sehat pula," pungkasnya.
(fyk/fyk)
