Pengacara yang kerap menangani perceraian dari Beijing Shuangli Law Firm, Liu Lin mengatakan, ada satu faktor besar penyebab tingginya frekuensi perpisahan pasangan di China. Yaitu lantaran getolnya penggunaan media sosial.
"Media sosial menjadi katalis perceraian," ujar Liu Lin seperti dikutip dari laman Forbes, Senin (13/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru-baru ini di distrik Fengtai, Beijing, ada seorang wanita yang melakukan affair dengan seorang yang ditemui di layanan media sosial QQ. Akhirnya ia mengakhiri pernikahannya dan hidup bersama dengan pasangan affairnya tersebut," tutur Lin
Lebih lanjut Lin mengatakan pihak pemerintah melakukan upaya untuk mengurangi tinggi perceraian di China. Sebuah draft Family Education Law tengah dibuat.
"Anggota parlemen berusaha untuk memperkenalkan pengetahuan hukum dasar untuk setiap keluarga. Akan ada diskusi lebih aktif tentang pernikahan setelah hukum berlaku," pungkasnya.
(ash/ash)