Baidu dan Mimpi Besar Internet Indonesia
Hide Ads

Baidu dan Mimpi Besar Internet Indonesia

Ardhi Suryadhi - detikInet
Rabu, 24 Jun 2015 08:36 WIB
Direktur Baidu Indonesia Bao Jianlei (baidu)
Jakarta - Baidu didirikan oleh Robin Li pada tahun 2000 dan pertama kali dikenal sebagai mesin pencari terbesar di China. Kini, Baidu telah menjadi raksasa internet dunia, dan tengah menapaki mimpi barunya di Indonesia.

Baidu sendiri memutuskan untuk melebarkan sayapnya keluar dari China pada tahun 2009. Negara-negara yang dituju adalah Thailand, Jepang, Mesir, Brasil dan tak terkecuali Indonesia yang baru didatangi sejak September 2013.

Bao Jianlei, Direktur Baidu Indonesia mengungkapkan, industri internet China dan Indonesia punya tahap yang berbeda. Situasi pasar Indonesia saat ini mirip dengan kondisi China 5 tahun yang lalu. Hanya saja, China disebut memulainya dari internet PC sedangkan Indonesia langsung melesat dengan internet mobile.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada banyak pemain di pasar Indonesia. Tidak seperti di China, yang telah ditaklukkan dan dikendalikan oleh BAT (Baidu, Alibaba, Tencent). Di Indonesia, ada banyak startup lokal, tapi belum ada yang benar-benar sangat sukses. Mungkin dalam tiga atau empat tahun ke depan, kita dapat melihat lebih jelas gambaran besar dari itu," papar Bao kepada detikINET, Rabu (24/6/2015).

Di China, lanjutnya, ada banyak produk populer nan sukses serta model bisnis kreatif. Melesatnya pertumbuhan industri digital Tiongkok dapat terlihat sejak 10 tahun terakhir. Dan potensi serupa pun sekarang dilihat Baidu di Indonesia, dimana pasarnya akan terus tumbuh.

Indonesia merupakan negara yang sangat potensial untuk bisnis internet. Negara ini adalah rumah dari lebih dari 250 juta orang dan merupakan negara terbesar keempat di dunia. Pengguna internet di Indonesia telah mencapai sekitar 88,1 juta pengguna, berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

Tak pelak, dengan demografi tersebut, bisa terlihat dengan jelas prospek industri digital di Indonesia, terutama di bidang internet dan aplikasi yang masih terbuka lebar. Itulah sebabnya banyak perusahaan digital dari negara lain datang untuk mencoba peruntungan ke Indonesia.

Meski datang sebagai pendatang, namun Baidu tak cuma mau jadi penggembira di pasar internet Indonesia. Bao menegaskan komitmen investasi jangka panjang Baidu serta menatap masa depan dengan penuh optimisme untuk berkembang bersama-sama pemain lokal.

"Industri seluler Indonesia tumbuh cepat. Baidu benar-benar berharap bisa menangkap kesempatan ini untuk tumbuh bersama dengan pelaku industri lokal lainnya dan membangun hubungan yang baik dengan pengembang lokal," Bao menuturkan.

Saat ini, kiprah Baidu di Indonesia masih fokus pada aplikasi mobile. Sebagai pemain baru, mereka telah menorehkan prestasi lumayan, dengan lebih dari 10 juta pengguna aktif dari aplikasi mobile seperti DU Apps, Baidu Browser dan MoboMarket. DU Apps menampilkan dua aplikasi: DU Battery Saver dan DU Speed ​​Booster untuk meningkatkan kinerja baterai dan kinerja sistem pada smartphone berbasis Android.

Baidu juga memiliki dua produk untuk menunjang konten lokal: MoboMarket dan Baidu Browser. MoboMarket adalah toko aplikasi Android yang fokus pada aplikasi lokal. Sementara Baidu Browser merupakan browser mobile untuk perangkat berbasis Android yang juga dikatakan memiliki banyak konten lokal.

"Yang membedakan Baidu dari perusahaan internet lainnya adalah bahwa kita fokus pada fitur dan konten lokal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia, sehingga mereka dapat menggunakan produk kami dengan mudah dan nyaman," jelas Bao.

"Di MoboMarket, kami menyediakan banyak koleksi aplikasi menarik, termasuk aplikasi yang dibuat oleh pengembang lokal. Baidu juga memiliki tim operasi lokal di Indonesia, sehingga kami dapat memberikan dukungan yang lebih baik untuk pengguna kami. Pengguna dapat langsung terhubung ke tim kami untuk mengirimkan umpan balik," pungkasnya.

(ash/ash)