Dalam sebuah sesi tanya jawab, Zuckerberg berbagi kisahnya. Selebriti teknologi yang pernah bertandang ke Indonesia tahun 2014 itu mengatakan bahwa ia tak akan terlibat dengan dunia programming jika ia tak bermain game.
"Biarkan mereka (anak-anak-red.) bermain dengan hal itu (game-red.) sebagaimana terbaik yang bisa kamu lakukan," papar Zuckerberg ketika memberi nasihat kepada orangtua agar membiarkan anaknya bermain game.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Game yang buruk," celoteh Zuckerberg seperti dikutip detikINET dari Gamespot, senin (18/5/2015). Namun terlepas dari itu semua, yang terpenting adalah hasil karyanya yang dibilang buruk itu telah menuntun Zuck untuk berkutat dengan pemograman.
"Saya berpikir hal dinamis ini berada di sekitar pertumbuhan anak-anak, membangun game dan bermain game merupakan hal yang penting karena saya berpendapat inilah caranya agar anak-anak masuk ke dunia pemograman," jelas Zuckerberg.
"Aku jelas tidak akan berkutat dengan dunia pemograman jika aku tidak bermain game ketika masa kecil," tambah pria lulusan Harvard University itu.
Tak hanya berbicara seputar keterlibatannya dengan dunia pemograman, Zuckerberg lantas berbicara soal Oculus Rift. Ia memaparkan tujuan Facebook secara keseluruhan dengan perangkat headset virtual reality adalah meng-update rancangan Oculus Rift dari waktu ke waktu agar terlihat seperti kacamata normal.
(ash/ash)