ITB Buka Lab Inovasi Smart City
Hide Ads

ITB Buka Lab Inovasi Smart City

- detikInet
Jumat, 27 Mar 2015 18:30 WIB
(ilustrasi/GettyImages)
Jakarta - Kian padatnya populasi penduduk kota menyebabkan persoalan baru, mulai dari kemacetan lalu lintas, banjir, sampah hingga pedagang kaki lima.

Berdasarkan latar belakang tersebut, di tahun ini Institut Teknologi Bandung (ITB) membuka program inovasi terbuka atau Open Innovation Lab.

Dijelaskan Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB Suhono Harso Supangkat, Open Innovation Lab adalah program yang mencoba memahami persoalan kota bersama pengelola pemerintahan kota maupun kabupaten yang dikaji secara bersama lintas bidang dan lintas sektor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Persoalan setiap kota ada kemiripan. Tetapi berdasarkan peluang dan kedalaman persoalan bisa berbeda beda. Pendekatan solusinya adalah multidisiplin dan multisektor," kata pria yang juga mengawal e-Indonesia Initiatives Forum ini.

Menurutnya, untuk mengatasi permasalahan kota, industri yang terkait dengan solusi kota juga harus dilibatkan. Dengan demikian, hasil yang didapat tak sekadar teori, tetapi juga solusi nyata yang bisa dilakukan.

Program ini akan dimulai Agustus 2015. Selain melakukan diskusi dengan bertemu langsung, program ini juga aktif mengumpulkan ide dari individu atau komunitas dengan berbagai latar belakang secara virtual.

"Pada awalnya pengelola kota diharapkan bisa mengemukakan persoalan di kotanya, kemudian kita diskusikan bersama, sehingga bisa memberikan suatu solusi kota yang lebih sesuai dengan persoalannya," ujar Suhono.

Ditambahkannya, program ini terbuka untuk semua kota di Indonesia, namun untuk efektifitasnya akan dibatasi sesuai dengan kapasitas.

Inisiatif mewujudkan smart city semakin gencar dilakukan. Berdasarkan data e-Indonesia Initiatives Forum yang dikawal Suhono, sejauh ini 9 kota di Indonesia sudah bersiap menjadi smart city.

"Kita melihat kesiapannya dan komitmen pemimpin daerahnya. Itu di Jakarta, Bogor, Bandung, Depok, Aceh, Makassar, Balikpapan, Sleman, Banyuwangi," kata Suhono saat ditemui beberapa waktu lalu.

Dikatakannya, konsep utama smart city adalah sensing, understanding dan acting. Pada intinya adalah, dengan mengetahui permasalahan kota secara real time, kemudian direspons secara cepat sehingga masalah tersebut segera ditindaklanjuti.

(rns/ash)