Taliban Pakai LinkedIn untuk Rekrut Teroris?

Jakarta - LinkedIn ternyata tak cuma digunakan oleh para pebisnis profesional, tapi juga pemimpin pasukan Taliban. Banyak yang khawatir kalau-kalau jejaring sosial ini dipakai untuk merekrut teroris.

Nama pemimpin pasukan Taliban yang dimaksud adalah Ehsanullah Ehsan, yang sebelumnya dikenal atas ancamannya untuk menyerang Inggris. Di LinkedIn ia mempunyai 69 teman, salah satunya adalah Misra Tariq Ali.

Ehsan dan Ali pernah muncul dalam sebuah video propaganda perekrutan teroris baru. Dalam video tersebut mereka juga mengajak tentara Pakistan untuk melawan atasannya.

Di jejaring itu Ehsan mengaku sebagai juru bicara untuk TTP Jammat-ul-Ahrar, sebuah grup yang merupakan sempalan dari Taliban. Selain mencantumkan foto, Ehsan juga menulis jihad dan jurnalistik sebagai keahliannya.

Pemerintah Pakistan 'menghargai' kepala Ehsan seharga USD 1 juta, setelah ia dianggap bertanggung jawab atas percobaan pembunuhan terhadap Malala Yousafzai, yang ditembak pada bulan Oktober 2012 hanya karena ingin bersekolah.

Malala -- yang selamat dari penembakan tersebut dari kini dipuja-puji banyak pihak atas keberaniannya -- akhirnya dianugerahi Nobel.

Terungkapnya profil Ehsan mungkin bisa ikut mencoreng LinkedIn. Sebab, situs jejaring sosial lainnya seperti Facebook dan Twitter sebelumnya telah dikritik karena banyak digunakan oleh kelompok garis keras untuk mempromosikan ekstrimisme.

Seperti detikINET kutip dari The Telegraph, Senin (5/1/2015), setelah ditulis oleh banyak media massa, LinkedIn akhirnya menutup akun atas nama Ehsanullah Ehsan tersebut.

Tak jelas apakah akun benar-benar milik Ehsan atau bukan. Namun dilihat dari alamat IP yang menunjukkan lokasi tempat akun itu dibuat, LinkedIn menilai kemungkinan besar akun itu adalah palsu.

(asj/rou)