Lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 telah ditemukan di selat Karimata. Tim evakuasi bekerja sekuat tenaga mengumpulkan puing-puing dan para korban pesawat nahas tersebut. Dan tentu saja menemukan black box alias kotak hitam.
Bagaimana para penyelidik dan pakar teknologi mengungkap misteri kecelakaan pesawat AirAsia ini? Prosesnya dipastikan akan cukup panjang dan melelahkan. Seperti yang dipaparkan berikut ini oleh Jordan Golson dan Alex Davies, wartawan senior dari media teknologi terkemuka Wired.
Pengumpulan Puing akan Jadi Petunjuk
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, tiga tujuan utama dari penyelidikan kecelakaan pesawat adalah apa yang terjadi, bagaimana terjadinya dan mengapa bisa terjadi. Sampai pertanyaan pertama bisa terjawab, susah untuk menjawab yang lainnya.
Saat ini setelah lokasi jatuh sudah diketahui, tim akan secara hati-hati mengumpulkan semua yang ditemukan ke tempat yang ditentukan. Benda-benda ringan seperti bagian kursi, tubuh manusia dan semacamnya akan mengambang atau tersapu ke daratan. Bagian lebih berat seperti landing gear, mesin dan sejenisnya masih tenggelam di dasar.
Sebelum mengambil komponen kunci, personel akan dibimbing tim dari Airbus dan lainnya tentang bagaimana cara mengangkat dari laut tanpa menimbulkan kerusakan lebih lanjut. Jika sudah diangkat, setiap bagian akan ditangani untuk mencegah karat akibat dari air laut.
Dalam kasus kecelakaan tragis Air France 447 contohnya, investigator secara hati-hati memetakan lokasi kecelakaan menggunakan sonar dan lebih dari 85 ribu foto, kemudian mengirimkan kendaraan bawah air yang sangat canggih.
Setelah semua bagian puing bisa dikumpulkan, investigator akan mulai proses untuk memadukan semua bagian-bagian itu. Rekonstruksi seperti ini sering disebut sebagai yang paling kompleks di dunia.
Semua yang bisa diambil akan kembali dirakit untuk merekonstruksi pesawat sebaik mungkin. Ahli metalurgi, teknisi dan para pakar lain akan meneliti setiap puing dengan detail. Mereka akan dibantu penyelidik kriminal untuk memastikan tidak ada kesengajaan dalam kecelakaan.
Jika misalnya bukti yang ada mengarah pada kejadian ledakan, pakar akan menentukan apa yang menyebabkannya. Jika puing mengindikasikan bahwa pesawat menghujam air secara utuh, akan diselidiki seperti apa sudut jatuhnya.
Penyelidikan di kokpit dan kabin akan menambah petunjuk yang lain. Keluarnya masker oksigen juga bisa mengindikasikan kalau kabin bermasalah atau karena ada tabrakan dahsyat.
Pentingnya Kotak Hitam
Beralih ke kotak hitam. Ya, menentukan lokasi kotak hitam yang mengandung data penerbangan serta cockpit voice recorder adalah sesuatu yang begitu penting. Kedua bagian kotak hitam itu, masing-masing sedikit lebih besar dari kotak sepatu, akan menjadi fokus pencarian tanpa henti.
Contoh saja, investigator menghabiskan lebih dari dua tahun untuk mengangkat kotak hitam pesawat Air France 447 karena dalamnya lautan. Adapun proses penemuan kotak hitam AirAsia QZ8510 kemungkinan lebih cepat karena perairannya relatif dangkal.
Salah satu kotak hitam (sebenarnya berwana orange sehingga lebih mudah dilihat) mengandung flight data recorder yang yang merekam sedikitnya 88 parameter penerbangan seperti airspeed, heading, altitude, autopilot engagement serta posisi beberapa kontrol. Lainnya adalah cockpit voice recorder yang merekam semua yang ada di kokpit.
Setiap kotak hitam memiliki pinger yang aktif saat kontak dengan air, memancar dalam frekuensi khusus untuk membantu penemuan lokasi. Mungkin pancarannya akan berhenti setelah 30 hari, tapi datanya akan tetap ada sampai ditemukan.
Seperti halnya semua kecelakaan penerbangan komersial, memecahkan misteri AirAsia Flight QZ8501 akan menjadi proses yang lama, lambat dan mahal. Investigasi AirFrance 447 misalnya, membutuhkan waktu tiga tahun dan butuh biaya ratusan juta dolar.
Tapi pakar penerbangan mengatakan bahwa penting untuk mempelajari apa yang terjadi, baik untuk para keluarga korban dan semua pemakai pesawat. Semua peraturan dan regulasi, semua kebijakan dan prosedur dalam penerbangan, sebagian dibuat dari pengalaman kecelakaan masa lalu yang mungkin saja memakan korban luka atau tewas. (fyk/ash)