Tidak cuma mengembangkan teknologi yang 'membuat hidup lebih baik' saja, Panasonic berusaha mengaplikasikannya dalam situasi sebenarnya. Lewat kota pintar bernama Fujisawa Sustainable Smart Town (FSST), Panasonic mengaplikasikan teknologi masa depan yang ramah lingkungan dan terintegrasi.
"Luasnya 19 hektar di Perfektur Kanagawa. April lalu sudah ada yang mulai pindah. Diperkirakan proyek ini selesai tahun 2018," tutur guide rombongan media dari Asia Tenggara, Yukiko Adachi, di Panasonic Center, Tokyo.
Hal menonjol dari kota pintar ini adalah kemampuannya bertahan ketika bencana terjadi. Seperti yang kita tahu, Jepang adalah langganan gempa yang bisa membuat aliran listrik dari pembangkit terputus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sistem terkomputerisasi akan mengintegrasikan alokasi energi ini ke rumah penduduk, rumah sakit, sekolah, dan tempat vital lainnya. Semuanya bisa terpantau dengan baik , jumlah energi yang masuk, energi keluar, maupun energi yang dihemat.
Jalan-jalan dibuat senyaman mungkin sehingga penduduknya lebih memilih berjalan kaki atau naik sepeda. Mobil-mobil juga menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.
"Target kita menurangi pencemaran CO2 sampai 70%," kata Adachi
Sistem well integrated juga akan membuat penduduk kota ini merasa aman. Orang-orang bisa berjalan kaki dengan tenang meskipun sudah malam.
Misalnya saat malam. Sensor di lampu umum akan bereaksi ada seseorang melintas di dekatnya. Maka lampu akan bersinar lebih terang sehingga penduduk bisa berjalan dengan tenang.
Tidak hanya itu, sistem kamera yang baik memungkinkan penduduk Smart Town mencari tahu kegiatan orang yang disayanginya. Jadi para ibu tidak perlu cemas tentang keberadaan anaknya sepulang sekolah, cukup pantau lewat ponselnya.
Sayangnya Adachi tidak tahu harga 1 unit rumah di FSST. Tapi diperkirakan harganya akan mahal mengingat biaya hidup Jepang adalah salah satu yang tertinggi di dunia.
(hkm/tyo)