Nura Uma Annisa, pengajar sekaligus Manager TIK TK Islam Al-Azhar 22 Semarang, merasa teknologi itu sudah layak diperkenalkan sejak dini, termasuk soal menggunakan tablet. Pasalnya, hal itu dinilai dapat membantu dalam proses pembelajaran.
"Dengan ini (tablet-red.) saya bisa memberikan materi pembelajaran yang lebih interaktif. Anak-anak juga lebih suka, karena di rumah mereka sudah terbiasa memakai perangkat layar sentuh," ujar Annisa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seluruh pemberian Microsoft itu dipakai sebagai sarana untuk mengajarkan teknologi murid-murid di TK Islam Al-Azhar 22. Mulai dari sekadar menggambar, menulis, hingga mengenalkan Windows.
Saat disaksikan detikINET, para siswa memang terlihat antusias ketika pengajar mereka mengeluarkan tablet. Seketika itu juga murid-murid yang masih lugu itu memperhatikan dengan seksama konten yang tengah ditampilkan oleh guru mereka.
Pun begitu, penggunaan tablet di sekolah TK Islam Al-Azhar 22 dibatasi. Setiap hari seluruh murid hanya diberikan waktu sekitar 30 menit untuk menggunakannya. Di dalam tablet juga hanya terdapat aplikasi pendidikan, tak satu pun terlihat ada game di dalamya.
"Wah! bu guru punya iPad," seru salah satu murid saat melihat gurunya mengeluarkan tablet Windows. Ya, namanya juga anak-anak.
(eno/ash)