Alat Penambang 'Emas' Bitcoin Dijual Rp 1 Jutaan
Hide Ads

Alat Penambang 'Emas' Bitcoin Dijual Rp 1 Jutaan

- detikInet
Kamis, 12 Des 2013 17:56 WIB
Alat penambang Bitcoin (eno/detikINET)
Jakarta - Bitcoin ternyata mulai marak di Indonesia. Selain dengan membeli, cara lain untuk mendapatkannya adalah dengan bantuan alat khusus. Produk ini ternyata sudah dijual bebas di Indonesia.

Di Indonesia, Bitcoin memang belum setenar di China, Amerika Serikat, atau India, tapi bukan berarti tidak ada peminat di Tanah Air.

"Di Indonesia ada kok beberapa trader dan miner Bitcoin, salah satunya ya saya," kata Oscar Darmawan, CEO Bitcoin Indonesia saat berkunjung ke kantor detikINET, Kamis (12/12/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bitcoin Indonesia yang berada di bawah kepemimpinan Oscar dan dua temannya, memang seakan menjadi wadah para pemburu Bitcoin di Tanah Air. Mereka bisa menjual atau membeli Bitcoin melalui situs tersebut.

Namun untuk Anda yang sabar, ada cara lain mendapatkan Bitcoin tanpa harus membelinya dari para pedagang seperti Bitcoin Indonesia, yakni dengan bantuan sebuah alat khusus.

Alat yang dimaksud adalah sebuah dongle USB dengan papan PCB yang dibiarkan telanjang. Di situ terdapat beberapa chip, dan dua tombol untuk melakukan reset.

Alat tersebut bisa didapat melalui forum jual beli online atau di komunitas, dan rata-rata dijual mulai dari Rp 1,2 juta hingga Rp 1,5 juta. Dengan alat tersebut pengguna bisa mengumpulkan Bitcoin hingga 0,0019 dalam waktu 24 jam.

Namun untuk yang ingin lebih serius sebagai penambang Bitcoin bisa menggunakan alat yang lebih canggih. Di beberapa situs ada yang menjual alat tersebut dengan harga bervariasi, salah satunya mencapai USD 20 ribu atau sekitar Rp 24 juta.

Perangkat yang lebih mahal itu tentunya sangat bereda dengan alat berbentuk USB yang dibuat oleh penambang di Indonesia. Ukurannya lebih besar, ada yang bentuknya mirip kartu grafis, komputer desktop, hingga menyerupai server.

Dari spesifikasi pun juga sangat berbeda. Jika alat penambang yang berbentuk USB memiliki clock 2 GHz, maka produk yang dibanderol Rp 24 juta itu punya clock speed 600 GHz.

Bitcoin sendiri dihasilkan oleh server khusus yang berfungsi layaknya 'tambang'. Sistem tersebut akan secara berkala mengeluarkan angka-angka rumit yang akan diterjemahkan sebagai Bitcoin.

Nah, angka-angka itulah yang akan ditangkap oleh para miner melalui alat mereka. Semakin cepat alat yang dimiliki, maka kemungkinan mendapatkan Bitcoin semakin besar.

(eno/rou)

Berita Terkait