Kisah Klasik di Balik Nama Raksasa Teknologi

Jakarta - 'Apalah arti sebuah nama' demikian ungkapan William Shakespeare yang sering kali didengungkan. Namun ungkapan legendaris itu sepertinya tak cocok bagi perusahaan teknologi, karena nyatanya nama mempengaruhi perjalanan bisnis mereka dan ada cerita di balik pemilihan nama tersebut.

Memang terkadang terdengar klise, tapi kenyataanya banyak dari nama perusahaan terinspirasi dari hal-hal yang tak terduga sebelumnya. Malah siapa sangka jika penamaan terjadi karena suatu hal yang tak disengaja.

Berikut detikINET rangkumkan dari Bussines Insider, Selasa (20/11/2012), kejadian atau cerita di balik nama besar sebuah raksasa teknologi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Twitter

Awalnya Twitter bukanlah nama pertama yang akan dipilih oleh Jack Dorsey dan kawan-kawan, melainkan Twitch.

Menurut Dorsey, Twitch terinspirasi dari jenis bunyi telepon yang bergetar ketika ada panggilan yang masuk.

Namun, setelah melakukan banyak pertimbangan Twitch bukanlah nama produk yang baik karena tidak memunculkan citra situs mikroblogging tersebut secara tepat.

"Kami ingin menangkap sebuah sensasi perasaan dimana pesan teman Anda di dalam saku celana, sama dengan pesan yang berdengung ke seluruh dunia," kata Dorsey.

"Jadi kami melakukan banyak name-stroming. Kita melihat kamus kata-kata. Dan akhirnya terpilih nama Twitter, yang berarti informasi pendek dari informasi yang tidak penting dan juga berarti bunyi dari burung." jelasnya lagi.

Zynga

Zynga menjadi salah satu pengembang game yang terkenal berkat Facebook. Nah, bila nama perusahaan tersebut terdengar seperti nama binatang, Anda tak salah memang.

Mark Pincus, sang pendirinya memang mengaku mendapatkan inspirasi membuat nama perusahaanya dari nama anjing kesayangannya, yakni Zinga.

Bukan bermaksud memplesetkan nama anjing jenis Bulldog itu dari Zinga menjadi Zynga. Akan tetapi memang saat Pincus mendaftarkan nama domain Zinga ternyata sudah ada yang memilikinya, sedangkan Zynga.com belum.

Jadi terpilihlah nama Zynga sebagai nama perusahaan tersebut.

Google

Dahulu ternyata nama awal Google tak semudah disebutkan seperti saat ini. Karena versi awalnya, Sergey Brin dan Larry Page memberikan nama proyek mesin pencarinya tersebut dengan sebutan 'Back Rub".

Namun seiring perjalanan, mereka mengubah namanya menjadi Google, yang berasal dari istilah matematika "googol." Googol adalah nomor satu diikuti oleh seratus nol.

Brin dan Page menemukan kata "googol" karena mewakili sebuah mesin pencari yang kuat dengan akses ke informasi 'berton-ton' banyaknya.

Yahoo

Duo anak muda Jerry Yang dan David Filo tengah berpikir keras mencari nama perusahaan yang akan keduanya bangun pada tahun 1994.

Sebelumnya, Yahoo mempunyai nama "Jerry's Guide to the World Wide Web".

Akhirnya mereka menemukan nama perusahaan yang pas yakni Yet Another Hierarchical Officious Oracle, yang disingkat menjadi Yahoo!

Setelah ditinggal pendirinya, Jerry Yang, sampai saat ini Yahoo masih mencari formula yang tepat untuk mengembalikan kejayaan perusahaan.

Mungkin Yahoo perlu mengganti nama, sebab menurut sebuah catatan Jonathan Swift Gulliver, Yahoo adalah makhluk buas.

Skype

Menyebut nama layanan Voice Internet Protocol (VoIP), pasti identik dengan Skype. Nama yang singkat, padat namun mudah diingat.

Tapi tahukah Anda, ternyata nama awal untuk proyek yang berubah menjadi Skype adalah "Sky peer-to-peer."

Karena dirasa terlalu panjang, lalu dipangkas menjadi "Skyper." Kemudian, saat mendaftarkan nama karena pembatasan domain nama, kata "r" pun akhirnya dilepaskan. Jadilah Skype, seperti yang kita kenal sekarang.

Apple

Ada banyak versi mengenai cerita asal muasal pemberian nama Apple sebagai perusahaan raksasa teknologi.

Menurut salah seorang pendirinya Steve Wozniak, Steve Jobs memilih nama "Apple Computer" saat mengemudi di Highway 85 antara Palo Alto dan Los Altos.

"Kata (Jobs), 'Aku punya nama besar: Apple Computer."

Wozniak meneruskan, mungkin saat itu dia tengah bekerja di pohon apel saat nama tersebut tercetus, bahkan dia tidak bertanya lebih jauh.

Saat itu yang ada di benak Wozniak adalah, mereka akan menghadapi masalah hak cipta bila menggunakan kata Apple.