Lahir di Taiwan dan tumbuh di San Jose, Amerika Serikat (AS), Jerry bersama rekannya David Filo mendirikan Yahoo pada 1995. Dua tahun kemudian, Yahoo mulai go public, dengan Timothy Koogle dimunculkan sebagai CEO.
Seiring meningkatnya trafik Yahoo, pendapatan pun terus naik dari iklan. Ini membantu nilai saham Yahoo melesat lebih dari USD 100 miliar. Prestasi cemerlang ini lantas dihantam fenomena dot-com bust, dimana banyak perusahaan dot.com lain mulai bermunculan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rentang waktu tersebut, Yahoo sudah beberapa kali mengalami pergantian manajemen dan 'identitas'. Sejak Timothy Koogle digantikan Terry Semel, lantas Jerry Yang sendiri dan Carol Bartz.
Sebut saja, Terry Semel yang sebelumnya merupakan eksekutif Warner Bros, saat terpilih menggantikan Koogle di 2001, Semel mengubah Yahoo sebagai media hub. Kepemimpinan Semel selama lima tahun memang menumbuhkan penjualan Yahoo hingga 20 persen, namun perusahaan tersebut kehilangan kepemimpinannya di iklan internet tersaingi Google.
Ketika Jerry mengambil alih kursi CEO pada Juni 2007, dia berjanji memperbaharui strategi Yahoo melawan dominasi Google. "Saya siap membawa Yahoo ke level selanjutnya," janji Jerry kala itu.
Penawaran Micorosoft
Di 2008, setelah Jerry gagal meningkatkan penjualan, Microsoft mengajukan keinginannya untuk meminang Yahoo. Tawaran ini ditolak Jerry mentah-mentah. Ia lantas berupaya mengambil jalan lain yakni menjalin kerjasama dengan Google, meski kemudian upaya itu pun gagal.
Namun kemudian, Yahoo bersepakat dengan Microsoft untuk berbagi operasional pencarian internet. Jerry menangani kesepakatan dengan Microsoft pada waktu itu, dan berusaha meyakinkan para investor, termasuk miliuner Carl Icahn yang sukses melobi untuk menambah anggota dewan direksi baru di 2008. Sayangnya, Icahn akhirnya tidak bertahan lama di kursi dewan direksi kemudian menjual seluruh saham terakhir yang dimilikinya pada 2010.
Meski mengaku sudah mundur dari Yahoo, Jerry sendiri hingga saat ini tercatat masih memiliki 46,6 juta saham atau sekitar 3,8 persen dari keseluruhan saham di raksasa internet itu.
(rns/ash)