Ingin Mendunia, Intelix Gabung BSA

Jakarta - Mendapat pengakuan sebuah lembaga internasional merupakan sesuatu yang berharga bagi jalannya bisnis sebuah perusahaan. Terlebih jika calon pelanggan mereka adalah perusahaan besar, faktor bibit, bebet dan bobot tentu menjadi penilaian tersendiri.

Hal inilah yang menjadi pertimbangan utama PT Intelix Global Crossing berlindung dalam payung BSA. Anggota BSA yang lain boleh saja bergabung karena menjadi korban bajakan, namun Intelix menjadi bagian BSA karena ingin mendunia.

Intelix adalah perusahaan penyedia solusi TI dan sistem integrator yang mengkhususkan pada solusi teleponi komputer. Beberapa operator dan bank besar telah menjadi klien mereka, seperti Telkom, Telkomsel, Indosat, Bank Niaga dan Bank Mandiri.

"Meski perusahaan lokal tapi kita ingin dikenal di regional atau bahkan hingga di dunia. Namun saya sendiri tidak tahu secara pasti apa produk perusahaan kami telah dibajak atau belum," tutur Direktur Utama PT Intelix Global Crossing Irmawan Sadikin dalam jumpa pers di Sampoerna Strategic Tower, Kamis (21/1/2009).

Namun bagi perusahaan lokal yang calon pelanggannya dari kalangan korporat seperti Intelix, sebuah sertifikasi merupakan sesuatu yang penting.

"Perusahaan saya ini menyasar korporat, tetapi para perusahaan ini kesannya agak alergi terhadap produk lokal. Padahal perusahaan multinasional saja telah pakai produk kami," jelasnya.

Menurut Kepala Perwakilan BSA di Indonesia Donny A. Sheyoputra, dengan masuknya Intelix ini, BSA telah memiliki 4 anggota lokal dan tak lama lagi anggota ke-5 juga bakal diumumkan.

"Semakin banyaknya anggota lokal, tentunya akan lebih memperkuat bargaining industri software lokal," tukasnya.



Keterangan foto: (ki-ka) Muhammad Ismail Thalib Direktur PT Zahir Internasional, Direktur Utama PT Intelix Global Crossing Irmawan Sadikin, dan Kepala Perwakilan BSA di Indonesia Donny A. Sheyoputra.

(ash/fyk)