.webp)
Persaingan performa smartphone di tahun 2025 kini tidak hanya soal jaringan seluler, tetapi juga kualitas Wi-Fi. Laporan terbaru Ookla Research mengungkap lompatan besar yang dicapai iPhone 17 berkat chip jaringan baru Apple, N1, yang sukses membawa performa Wi-Fi generasi ini ke level yang jauh lebih tinggi.
Menariknya, iPhone 17 kini mampu menyalip banyak Android flagship yang sudah lebih dulu mengadopsi Wi-Fi 7 dan kanal 6 GHz. Hasil analisis ini didasarkan pada data Speedtest Intelligence yang dikumpulkan dari 19 September hingga 29 Oktober 2025, periode enam minggu setelah iPhone 17 hadir di pasar global.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apple N1
N1 menjadi chip jaringan pertama Apple yang sepenuhnya dikembangkan sendiri, menggantikan solusi Broadcom yang digunakan hingga iPhone 16. Chip ini mengintegrasikan Wi-Fi 7, Bluetooth 6, dan Thread dalam satu paket, memberikan Apple kendali penuh atas optimasi hardware–software.
 Laporan Ookla terkait iPhone 17 Foto: Ookla |
Secara teori, N1 kalah "spesifikasi kertas" karena tidak mendukung kanal 320 MHz, berbeda dengan silicon Wi-Fi 7 dari Qualcomm dan MediaTek. Namun temuan Ookla menunjukkan hasil mengejutkan: kinerja nyata iPhone 17 justru meningkat drastis.
Jika dibandingkan generasi sebelumnya, performa Wi-Fi iPhone 17 meningkat di semua aspek:
- Median download naik hingga 40% (236,46 Mbps → 329,56 Mbps)
- Median upload naik hingga 40% (73,68 Mbps → 103,26 Mbps)
- 10th percentile naik > 60%, menandakan peningkatan besar pada kondisi sinyal buruk.
Artinya, Apple tidak hanya mengejar kecepatan puncak, tetapi juga stabilitas jaringan.
 Ookla Foto: Ookla |
Ookla turut mengungkap negara dengan kecepatan iPhone 17 tertinggi:
- Singapura: 613,80 Mbps
- Prancis: 601,46 Mbps
Keduanya memiliki infrastruktur fiber multi-gigabit yang sangat matang.
iPhone 17 vs Android Flagship: Siapa yang Lebih Kuat?
Secara global Pixel 10 Pro sedikit Lebih unggul:
- Pixel 10 Pro: 335,33 Mbps
- iPhone 17: 329,56 Mbps
Pixel memimpin pada median download, namun iPhone 17 unggul pada 10th percentile, kondisi yang paling mencerminkan pengalaman saat jaringan sedang padat atau buruk.
 Xiaomi 15T Pro. Foto: Ookla |
Xiaomi 15T Pro Jadi Penguasa Upload & Latency. Berbasis MediaTek Dimensity 9400(+), Xiaomi 15T Pro memimpin:
- Upload tercepat global
- Latency terbaik (median 15 ms, 90th percentile 42 ms)
Di Eropa dan Asia Timur, performanya sangat dominan karena dukungan jaringan fiber simetris.
Sementara Samsung Galaxy S25 Stabil dengan Latency Terendah. Menggunakan Qualcomm FastConnect 7900, Galaxy S25 mencatat:
- Latency terbaik di Amerika Utara (6 ms)
- Latency terbaik di Eropa (7 ms)
- Upload 90th percentile tertinggi di kawasan Gulf
Walau tidak memimpin kecepatan download, performanya konsisten dan responsif.
 Performa Galaxy zs25 Foto: Ookla |
Mengapa iPhone 17 Bisa Kencang Meski Tanpa 320 MHz?
Ookla menemukan beberapa faktor penting:
- Router 320 MHz masih sangat minim di pasar global.
- Adopsi Wi-Fi 7 masih terbatas.
- Integrasi hardware–software Apple membuat optimasi lebih efektif.
- N1 meningkatkan stabilitas, bukan sekadar kecepatan maksimum.
Hasilnya, iPhone 17 mencatat Median tertinggi di Amerika Utara: 416,14 Mbps. Sedangkan 90th percentile tertinggi di Amerika Utara: 976,39 Mbps. Semua itu dicapai tanpa kanal 320 MHz.
 WiFi 7 Foto: Ookla |
Ookla menemukan peningkatan performa Wi-Fi pada flagship Android sangat dipengaruhi oleh Wi-Fi 7 dan akses 6 GHz:
- Wi-Fi 7 memberikan peningkatan +74% hingga +108% dibanding Wi-Fi 6
- 6 GHz memberikan +77% peningkatan kecepatan dibanding 5 GHz
Namun adopsi sangat berbeda antarwilayah:
- Amerika Utara: 20% trafik Galaxy S25 sudah di 6 GHz
- Eropa & Asia Timur: ~5%
- Gulf Region: 1,7%
Artinya, manfaat Wi-Fi 7 baru terasa maksimal di beberapa pasar tertentu.
(afr/afr)
