CEO Apple, Tim Cook, mengatakan kenaikan harga model iPhone terbaru tidak terkait dengan rencana penerapan tarif besar-besaran oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
"Untuk kejelasan, tidak ada kenaikan harga terkait tarif," kata Cook yang dikutip detikINET dari CNBC, Senin (22/9/2025). Ini adalah pertama kali Cook secara tegas membicarakan tarif terkait harga iPhone.
Apple menaikkan harga model iPhone 17 Pro sebesar USD 100, sambil mempertahankan harga ponsel entry level-nya atau iPhone 17. Apple juga memperkenalkan model iPhone Air yang sangat tipis untuk menggantikan iPhone Plus, tapi dibanderol dengan harga yang lebih tinggi.
Untuk mengakali tarif, Apple antara lain telah mengubah rantai pasokannya untuk mengimpor iPhone ke AS dari negara-negara dengan tarif lebih rendah, seperti India dan Vietnam. Apple secara historis memproduksi sebagian besar produknya di China, tapi sekarang semakin banyak melakukan diversifikasi manufaktur perangkatnya.
Cook juga semakin dekat dengan Donald Trump karena perusahaan tersebut berkomitmen setidaknya USD 600 miliar untuk memperkuat manufaktur AS dan mendukung para pemasok domestik.
Selama kuartal yang berakhir bulan Juni 2025, Cook mengungkapkan bahwa perusahaan yang berbasis di Cupertino, California itu, mengalami kerugian sekitar USD 800 juta dari biaya yang terkait dengan tarif.
Di saat yang sama, Apple menghadapi pertanyaan tentang lambatnya peluncuran kecerdasan buatannya atau AI di gadget-nya, serta meningkatnya persaingan di pasar internasional seperti China, di mana merek ponsel lokal makin perkasa.
"Kami memiliki AI di mana-mana di ponsel (iPhone). Kami hanya tidak menyebutnya seperti itu," cetus Tim Cook singkat.
Simak Video "Video: Kata Warga Jakarta soal iPhone 17 Series, Yay or Nay?"
(fyk/fay)