LG Luncurkan EXAONE, Model AI Open Source Pertama di Korea Selatan
Hide Ads

LG Luncurkan EXAONE, Model AI Open Source Pertama di Korea Selatan

Josina - detikInet
Jumat, 16 Agu 2024 15:27 WIB
BARCELONA, SPAIN - FEBRUARY 22:  A logo sits illuminated outside the LG pavilion on the opening day of the World Mobile Congress at the Fira Gran Via Complex on February 22, 2016 in Barcelona, Spain. The annual Mobile World Congress hosts some of the worlds largest communications companies, with many unveiling their latest phones and wearables gadgets.  (Photo by David Ramos/Getty Images)
Foto: David Ramos/Getty Images
Jakarta -

LG AI Research telah mengumumkan peluncuran model AI sumber terbuka pertama di Korea Selatan, EXAONE 3.0. Hal ini membuat Korea Selatan masuk ke dalam bidang AI global yang didominasi oleh raksasa teknologi Amerika dan perusahaan-perusahaan baru di China dan Timur Tengah.

Khususnya, saat ini hanya mendukung dua bahasa, Inggris dan Korea. EXAONE 3.0 adalah model open-source, yang kabarnya didasarkan pada arsitektur Transformer khusus decoder. Ini menawarkan 7,8 miliar parameter dan 8T data pelatihan (token).

"Di antara jajaran model bahasa EXAONE 3.0 yang dibuat untuk berbagai tujuan, model penyesuaian instruksi 7,8B menjadi sumber terbuka terlebih dahulu sehingga dapat digunakan untuk penelitian," demikian siaran pers LG yang dikutip detikINET dari Gizmochina, Jumat (16/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan berharap peluncuran model ini akan membantu para peneliti AI baik di dalam maupun luar negeri untuk melakukan penelitian yang lebih bermakna dan membantu ekosistem AI selangkah lebih maju.

Menurut pengujian perusahaan, kemampuan bahasa Inggris model ini telah mencapai tingkat teratas dunia. Skor rata-rata dari kasus penggunaan nyata dilaporkan berada di peringkat pertama, melampaui sejumlah model seperti Llama 3.0.

ADVERTISEMENT

Dalam hal perhitungan matematis dan pengkodean, EXAONE 3.0 juga menempati urutan pertama dalam skor rata-rata dan memiliki kemampuan penalaran yang kuat.

Belum lagi, EXAONE 3.0 menduduki peringkat pertama dalam skor rata-rata untuk kasus penggunaan aktual dan tolok ukur tunggal di Korea. Model ini diklaim dapat mengurangi waktu inferensi sebesar 56%, penggunaan memori sebesar 35%, dan biaya operasional sebesar 72% dibandingkan dengan model generasi sebelumnya.

Model terbaru ini dilaporkan telah dilatih pada 60 juta kasus data profesional yang berhubungan dengan paten, kode, matematika, dan kimia. Perusahaan berencana untuk memperluas data pelatihan hingga 100 juta kasus di berbagai bidang pada akhir tahun ini.

Untuk mengurangi konsumsi daya dalam mengoperasikan model AI, LG AI Research berfokus pada penelitian teknologi pengoptimalan dan membuat model yang ringan, di mana mereka berhasil dan mengurangi ukuran model hingga 97% sekaligus meningkatkan kinerja dibandingkan dengan EXAONE 1.0.




(jsn/fay)