Uni Eropa Bakal Paksa Apple Izinkan Pengguna Hapus Aplikasi Foto
Hide Ads

Uni Eropa Bakal Paksa Apple Izinkan Pengguna Hapus Aplikasi Foto

Josina - detikInet
Jumat, 05 Apr 2024 07:46 WIB
SAN FRANCISCO, CA - APRIL 23:  The Apple logo is displayed on the exterior of an Apple Store on April 23, 2013 in San Francisco, California.  Analysts believe that Apple Inc. will report their first quarterly loss in nearly a decade as the company prepares to report first quarter earnings today after the closing bell.  (Photo by Justin Sullivan/Getty Images)
Foto: Gettyimages - Justin Sullivan
Jakarta -

iPhone bisa saja bakal mengalami perombakan besar-besaran jika Uni Eropa menuntut Apple untuk lebih mematuhi Digital Markets Act (DMA), sebuah peraturan yang mendorong ekosistem aplikasi yang lebih terbuka dan kompetitif.

Inti dari perselisihan ini adalah aplikasi Photos Apple. Menurut laporan dari John Gruber dari EC Executive Vice President Margrethe Vestager menyoroti bahwa Apple seharusnya memungkinkan pengguna untuk menghapus aplikasi apa pun, termasuk aplikasi di tingkat sistem seperti Photos.

Persyaratan ini telah memicu perdebatan karena aplikasi Photos sangat terintegrasi dengan iOS, memberikan kontrol akses ke aplikasi lain dan berfungsi sebagai camera roll. Aplikasi ini juga berinteraksi dengan iCloud untuk penyimpanan dan berbagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir detiKINET dari Gizmochina, Vestager percaya bahwa Apple seharusnya mengizinkan aplikasi pihak ketiga untuk bertindak sebagai perpustakaan gambar. Namun, para ahli seperti Gruber menunjukkan kerumitan dari perubahan tersebut, yang berpotensi membutuhkan perombakan iOS yang signifikan.

Apple telah membuat beberapa perubahan untuk mematuhi DMA, seperti menawarkan opsi toko aplikasi alternatif. Namun, Komisi Eropa (EC) merasa hal ini tidak cukup. Mereka sangat prihatin dengan tindakan anti-pengaturan Apple dan biaya yang terkait dengan toko aplikasi alternatif.

ADVERTISEMENT

Meskipun komentar Vestager menyebutkan aplikasi Photos secara khusus, namun tidak jelas apakah EC akan memberlakukannya secara ketat. Beberapa orang berpendapat bahwa kemampuan untuk menghapus Photos mungkin akan lebih merepotkan daripada manfaatnya, yang berpotensi menyebabkan hilangnya data secara tidak sengaja.

Uni Eropa juga menyatakan ketidakpuasannya dengan layar pilihan peramban Apple saat ini, yang diimplementasikan untuk mematuhi DMA. Vestager berpendapat bahwa hal ini tidak memberikan keputusan yang tepat bagi pengguna. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh daftar acak yang hanya menampilkan 11 peramban teratas yang diunduh bersama Safari.

Perseteruan antara Uni Eropa dan Apple mengenai kepatuhan DMA kemungkinan akan terus berlanjut. Sementara Uni Eropa mendorong ekosistem yang lebih terbuka, masih ada kekhawatiran tentang potensi dampaknya terhadap pengalaman pengguna dan keamanan data.




(jsn/rns)