.webp)
Intel, Microsoft, Qualcomm, dan AMD tengah menggeber sebutan AI PC selama beberapa bulan belakangan, yang mengacu pada fitur-fitur berbasis AI yang ada di Windows.
Namun, ke depannya, pembuat desktop ataupun laptop tak bisa sembarangan menyematkan label AI PC ke dalam produk buatannya. Ada syarat yang harus dipenuhi untuk bisa menggunakan label ini.
Belum semua syarat itu diungkap, namun ada satu syarat penting yang harus dipenuhi agar bisa menggunakan label AI PC. Syarat ini diungkap oleh Intel, yang membeberkan syarat-syarat dari Microsoft kepada OEM untuk merilis AI PC, yaitu AI PC harus mempunyai tombol Copilot dari Microsoft.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Microsoft mewajibkan rekanan OEM-nya untuk menggunakan kombinasi hardware dan software tertentu agar bisa disebut AI PC. Termasuk sistem yang dilengkapi neural processing unit (NPU), serta CPU dan GPU terbaru, dan akses ke Copilot.
Sebagai informasi, tombol Copilot ini pun baru dirilis pada awal 2024 ini, dan menjadi perubahan besar pertama pada layout keyboard Windows PC dalam 30 tahun terakhir. Tombol Copilot ini menggantikan tombol menu yang sudah dipakai sejak beberapa dekade lalu, dan berlokasi di sebelah tombol alt kanan pada keyboard.
Fungsi tombol Copilot ini adalah meluncurkan Windows Copilot, yang saat ini sudah terintegrasi di Windows 11, yang kurang lebih berfungsi seperti chatbot ChatGPT.
Dengan syarat terbaru ini, ada sejumlah laptop di pasaran yang tak bisa lagi disebut sebagai AI PC, setidaknya menurut persyaratan dari Microsoft. Namun menurut Intel, laptop-laptop ini tetaplah AI PC karena menggunakan prosesor Intel Core Ultra.
"Dari sudut pandang Intel AI PC menggunakan Core Ultra dan punya NPU terintegrasi karena ini bisa membuka bermacam kemampuan dan fungsi baru di ranah AI. Kami punya pandangan yang sama dengan Microsoft, namun nantinya akan ada beberapa sistem yang mungkin tak punya tombol fisik namun punya NPU kami yang terintegrasi," kata Todd Lewellen, head of PC ecosystem di Intel.
(asj/asj)
