IGOS Nusantara 2006 Hemat 60% Dana Software
Hide Ads

IGOS Nusantara 2006 Hemat 60% Dana Software

- detikInet
Senin, 04 Des 2006 22:43 WIB
Jakarta - IGOS Nusantara, piranti lunak Open Source besutan anak bangsa, diyakini bisa menghemat biaya pengadaan software hingga 60 persen. Kementrian Negara Riset dan Teknologi Indonesia meluncurkan perangkat lunak yang berbasis open source yang diberi nama, IGOS Nusantara 2006. "Berdasarkan riset yang telah dilakukan di Universitas Indonesia penggunaan aplikasi ini diperkirakan dapat menghemat biaya dari pembelian software sekitar 60 persen," ujar Richard Mengko, staf ahli Menristek, kepada wartawan saat peluncuran IGOS Nusantara 2006 di Gedung BPPT Jakarta, Senin (04/12/06).Peluncuran perangkat ini merupakan kelanjutan dari program Indonesia Goes Open Source (IGOS) yang sedang digalakkan pemerintah guna mendukung pemanfaatan teknologi informasi yang legal di Indonesia. Di tahun 2005 pemerintah juga telah menghadirkan piranti versi sebelumnya yang dinamai Sistem Desktop Nasional. IGOS Nusantara 2006 merupakan perangkat lunak desktop turunan Linux Fedora Core 5 yang didalamnya disertai aplikasi perkantoran open office, aplikasi GIMP untuk pengelolaan grafis dan chatting, Firefox untuk browsing, serta aplikasi Thunderbird untuk email. Aplikasi ini sendiri, dikembangkan oleh Pusat Penelitian Informatika LIPI yang bekerja sama dengan komunitas open source yang ada di Indonesia. Sebagai aplikasi yang berbasis open source, IGOS Nusantara 2006 pastinya akan dilempar ke masyarakat secara gratis. Kelebihan lain yang dimiliki aplikasi ini yaitu, bahasa yang digunakan untuk berinteraksi adalah Bahasa Indonesia dan spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan juga relatif mudah. Bahkan Richard mengaku aplikasi ini dapat beroperasi di komputer yang berpentium 1.Tigor Nauli, kepala pusat penelitian informatika LIPI mengaku tantangan yang dihadapi adalah bagaimana membuat aplikasi yang mudah dan user friendly, karena kita harus mengubah kebiasaan user untuk menggunakan aplikasi yang baru, tandasnya.Pada kesempatan yang sama juga diperkenalkan layanan IGOS-SOURCE. Layanan ini digunakan untuk menyimpan koleksi paket piranti lunak Open Source di Indonesia. Layanan ini juga menjadi media penyebaran piranti tersebut kepada masyarakat. Media yang dihasilkan dari kerjasama komunitas java dan didukung PT Sun Microsystem ini dapat diakses melalui alamat situs http://www.igos-source.or.id dan mempunyai kapasitas 528 gigabyte. Untuk menciptakan landasan infrastruktur TI yang kuat yang diadopsi aplikasi Open Source, Kementrian Negara Riset dan Teknologi juga telah mendirikan Lab. Test Bed IGOS. Laboratorium tersebut diharapkan akan menjadi langkah awal terwujudnya help desk open source nasional. Laboratorium yang terletak di Gedung BPPT ini merupakan hasil kerja sama antara Kementrian Negara Riset dan Teknologi dengan Intel Indonesia Corporation. (wsh/wsh)

Berita Terkait