Membeli ponsel atau HP baru tentu membutuhkan pertimbangan yang banyak dan panjang. Untuk membantu memilih calon HP yang ingin dibeli, konsumen di Indonesia semakin mengandalkan video review di YouTube.
Menurut survei terbaru Google, empat dari lima konsumen akan melakukan riset secara online sebelum membeli ponsel terbarunya lewat toko online atau offline.
Stephanie Elizabeth, Tech Industry Lead Google Indonesia mencontohkan biasanya konsumen mencari daftar ponsel yang baru rilis di Google. Setelah mengumpulkan beberapa kandidatnya, baru mereka menuju YouTube untuk mencari review ponsel tersebut.
Salah satu online touch point yang paling banyak diakses calon pembeli HP baru adalah konten review di YouTube. Menurut hasil survei Google, satu dari dua konsumen mengandalkan review dari kreator yang ada di YouTube.
Dalam kesempatan yang sama, tech reviewer Dedy Irvan dari channel YouTube JagatReview mengaku sering mendapatkan pertanyaan tentang harga, chipset, dan peningkatan apa saja yang dibawa ponsel terbaru.
Setelah menonton review dan yakin akan pilihannya, konsumen akan kembali ke Google untuk mencari promo di website atau toko offline. Kemudian baru konsumen itu mencari toko terdekat untuk membeli ponsel barunya.
"Jadi bisa dilihat online touch point itu sangat banyak mulai dari brand website, konten reviewer, video, atau mungkin dari news artikel bisa jadi online touch point," kata Stephanie dalam media briefing di Jakarta, Kamis (19/10/2023).
Hasil survei Google mengindikasikan konsumen di Indonesia lebih memilih membeli HP secara langsung di toko offline ketimbang online. Tidak hanya itu, empat dari 10 responden mengaku lebih memilih membeli di brand store yang khusus menjual satu merek ketimbang di peritel multi-brand.
Temuan Google ini juga relevan dengan data Samsung. Menurut Head of Team PT Samsung Electronics Indonesia Lo Khing Seng, saat ini konsumen yang mencari ponsel premium memang mengutamakan brand store atau peritel yang terpercaya agar bisa langsung mencoba produknya.
"Biasanya kan toko-toko brand store atau toko-toko eksklusif itu punya aksesoris yang lebih lengkap, layout dan produk experience yang bisa dicoba langsung, nggak semua toko seperti itu," kata Khing Seng dalam kesempatan yang sama.
Simak Video "Video: Rencana Google Luncurkan YouTube Premium versi Low Budget"
(vmp/vmp)