.webp)
LG Electronic Indonesia merilis TV baru. Ada LG OLED Evo C3 dan QNED80, keduanya menawarkan bentangan layar besar dan audio imersif.
"Bentang layar lebar yang membawa kekuatan visual dan audio yang diramu secara pintar dengan memanfaatkan kecerdasan buatan, menjadikan koleksi TV ini benar-benar menjadi pilihan yang diperhitungkan bagi penikmat hiburan, film maupun permainan, dari layar TV," ujar Park Jae Il - Product Director Home Entertainment of LG Electronics Indonesia.
LG OLED Evo C3
LG OLED Evo C3 punya bentangan 77 inch dan 83 inch dengan resolusi Ultra HD 4K. TV ini disokong AI Ξ±9 Gen6.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prosesor ini punya AI Picture Pro yang menangani visual dengan menyandarkan kekuatan pada OLED Dynamic Tone Mapping Pro dan HDR Expression Enhancer. Fitur ini mampu menangani peningkatan sekaligus keseragaman warna dan tingkat kecerahan dalam tiap piksel.
Selain itu AI Sound Pro yang mampu menghadirkan nuansa audio berkanal surround 9.1.2 untuk membuat penonton berkesan benar berada di tengah peristiwa tontonannya.
TV OLED evo C3 ini dibuat dengan fleksibilitas melalui terapan penyangga swivel stand. Sesuai namanya, penyangga ini memberi opsi pengguna untuk memutar arah hadap layar sesuai dengan sudut posisi pandangnya.
 TV LG OLED Foto: LG Indonesia |
LG QNED
LG QNED80 hadir dalam bentangan 86 inch, sementara QNED96 punya ukuran 75 inch. Keduanya dibekali teknologi Quantum Dot dan NanoCell yang menghasilkan keunggulan pada kemampuan reproduksi pewarnaan yang kaya dan cemerlang.
Sebagai bukti, performa visual layar QNED TV ini telah melalui uji sertifikasi yang dilakukan Intertek sebagai lembaga pengujian internasional. Hasilnya menyatakan, LG QNED terbukti mampu menyajikan 100 persen volume spektrum warna (Color Gamut Volume/CGV) pada ruang warna DCI-P3.
TV ini menggunakan Mini LED berdimensi 1/40 dibanding lampu LED biasa yang digunakan. Dengan ukuran LED lebih kecil, memungkinkan penempatan backlight hingga 30,000 mini LED yang terhitung lebih banyak sekaligus memiliki kerapatan susun lebih dibanding backlight yang biasa ditemui pada TV LED.
"Terapan mini LED yang membuat backlight hadir dengan jumlah lampu LED lebih banyak dan rapat dari terapan mini LED sebagai pencahayaan latar ini dinikmati pemiliknya sebagai warna cemerlang dalam detail lebih banyak untuk pengalaman menonton yang menyenangkan," ujar Vincent Martana Wenas, Head of Product Marketing Home Entertainment of LG Electronics Indonesia.
LG menggunakan dapur pacu yang mengadopsi deep learning dari kecerdasan buatan yaitu Ξ± (Alpha) 7 Gen 6 Intelligent Processor. Selain kerjanya pada sisi visual dengan peningkatan kualitas detail terkecil dalam tiap tayangan, prosesor besutan LG ini memiliki tugas khusus memastikan audio hadir dengan kaya akan ragam bunyi dengan pengaturan kuat hantaran yang mempesona telinga penggunanya.
(afr/fay)
