.webp)
Xiaomi bekerja sama dengan Instruktur Leica Akademie dan jurnalis foto ternama Giuseppe Nucci, memperkenalkan 'Story in Sight', serangkaian workshop fotografi inovatif yang memberikan dampak besar pada dunia visual storytelling. Seperti apa?
Dalam sesi Xiaomi Education - Photography Exhibition di Berlin, Jerman, Xiaomi memperkenalkan 'Story in Sight' adalah bagian dari program edukasi Xiaomi yang lebih luas, yakni Xiaomi Education.
"Ini merupakan bukti komitmen Xiaomi untuk menginspirasi dan memberdayakan generasi muda di seluruh dunia dengan menyediakan perangkat dan teknologi untuk mewujudkan potensi kreatif mereka," kata Director of Communications, Spokesperson Xiaomi International Daniel Desjarlais saat sesi konferensi pers pameran yang berlangsung di Quantum Oddity Gallery, Berlin, Senin (25/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Director of Communications, Spokesperson Xiaomi International Daniel Desjarlais. Foto: Rachmatunnisa |
Inti dari 'Story in Sight' terletak pada kesempatan emas yang ditawarkan kepada para pelajar yaitu bisa belajar langsung dari jurnalis foto terkenal Giuseppe Nucci.
 Instruktur Leica Akademie dan jurnalis foto ternama Giuseppe Nucci. Foto: Rachmatunnisa |
Belajar Langsung dari 'Sang Master'
Dengan karir yang membawanya ke penjuru dunia, Nucci telah mengasah keahliannya dalam memotret individu, tempat, dan kisah mereka melalui lensa antropologis.
Selama bertahun-tahun, karyanya telah ditampilkan di berbagai publikasi internasional seperti National Geographic Magazine, The New York Times, The Guardian, dan Wired.
Pada tahun 2018, ia juga memenangkan Picture of the Year Award, salah satu penghargaan foto jurnalistik paling bergengsi. Sejak tahun 2017, Nucci telah berbagi keahlian fotografinya kepada pelajar di seluruh dunia.
Pada tahun 2022, ia meraih prestasi luar biasa dengan ditunjuk sebagai Instruktur Leica Akademie, yang membuktikan keahliannya tidak hanya sebagai foto jurnalis tetapi juga sebagai pendidik.
"Saya merasa tersanjung dengan kesempatan memimpin workshop 'Xiaomi Education - Story in Sight'," kata Nucci.
"Mendalami dunia penceritaan fotografi bersama para mahasiswa menghadirkan tantangan yang menarik bagi saya. Saya benar-benar bercita-cita untuk berbagi pengalaman saya sebagai seorang fotografer, menginspirasi para mahasiswa untuk menjadi pencerita yang luar biasa," sambungnya.
Universitas Barcelona menjadi institusi pertama yang berpartisipasi dalam 'Story in Sight'. Didirikan pada tahun 1450, kampus ini adalah salah satu institusi tertua dan terpandang di Eropa, terkenal dengan standar akademisnya yang luar biasa, kontribusi penelitian yang signifikan, dan dedikasinya terhadap tanggung jawab sosial.
Workshop ini dijadwalkan berlangsung pada November tahun ini, bertepatan dengan semester musim dingin di Universitas Barcelona. Workshop transformatif tersebut akan terbuka bagi mahasiswa Fakultas Filologi dan Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa, dan Fakultas Media Informasi dan Audiovisual.
"Kami sangat senang menjadi tuan rumah lokakarya 'Story in Sight' di University of Barcelona," kata Jordi Hernandez-Prat, Associate Professor di Barcelona University.
Menurutnya, Kolaborasi dengan Xiaomi dan jurnalis foto Giuseppe Nucci memberikan peluang luar biasa bagi siswa mereka untuk mengasah keterampilan bercerita mereka melalui fotografi.
"Kami yakin bahwa berinteraksi dengan profesional berpengalaman seperti Giuseppe dan mendapatkan lebih banyak wawasan kehidupan nyata serta pengalaman praktis yang berbeda akan membantu memberi siswa kami elemen kontras yang berguna dalam pendidikan universitas mereka," ujarnya.
Melalui upaya kolaboratif, Xiaomi Education - 'Story in Sight' memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman jurnalis foto Giuseppe Nucci untuk memberdayakan dan menginspirasi generasi pencerita masa depan.
Smartphone di Ruang Kelas
Sebagai pengajar, Jordi menambahkan, kehadiran smartphone dengan kamera berkualitas memungkinkan teknologi imaging canggih mudah digunakan dan hadir di ruang-ruang kelas.
"Kehadiran imaging mobile di ruang kelas membawa kita pada penggunaan yang lebih luas, tidak hanya untuk siswa, tetapi juga untuk para pendidik, dan mungkin para profesional, karena smartphone terbaru memiliki kamera atau spesifikasi yang lebih baik," ujarnya.
 Associate Professor di Barcelona University Jordi Hernandez-Prat. Foto: Rachmatunnisa |
Jordi meyakini bahwa seiring perkembangan kamera smartphone, kita pun akan menghadapi cara-cara baru dalam berkreativitas dan melakukan sesuatu.
"Dalam perpaduan kreativitas, teknologi baru, dan sebagainya, kita mungkin akan menemukan seni baru, format baru, saya berharap demikian, dan saya berharap para pendidik akan menemukan hal tersebut, atau kita akan berada pada level perubahn tersebut," tutupnya.
(rns/rns)
