HP Misterius Huawei Picu Eskalasi Amerika vs China

Peluncuran Huawei Mate 60 Pro di China kemungkinan berdampak luas, bahkan menambah eskalasi perang teknologi antara Amerika Serikat dan China. Chip dalam HP itu memakai fabrikasi 7nm yang efisien, padahal seharusnya perusahaan China tak bisa memproduksinya terkait sanksi AS.

Perusahaan analis Jefferies menyebut kemampuan Huawei dan SMIC dalam membuat chip tersebut kemungkinan akan diselidiki oleh Departemen Perdagangan Amerika Serikat. Bisa jadi pula akan diterapkan sanksi lebih keras pada perusahaan teknologi China.

"Secara keseluruhan, perang teknologi di antara AS dan China sepertinya akan bereskalasi," kata mereka, seperti dikutip detikINET dari ABC News.

Anggota DPR AS, Mike Gallagher, sudah menyebut SMIC mungkin telah melanggar Peraturan Produk Asing Departemen Perdagangan. Dia menyerukan untuk mengakhiri "semua ekspor teknologi AS ke Huawei dan SMIC untuk memperjelas bahwa perusahaan mana pun yang melanggar hukum AS dan merusak keamanan nasional akan diputus dari teknologi AS"

Media pemerintah China sendiri membanggakan Mate 60 Pro dan menilai sanksi AS tidak lagi berarti. "Kebangkitan smartphone Huawei setelah dipaksa diam selama 3 tahun adalah cukup untuk membuktikan bahwa tekanan ekstrim AS telah gagal," tulis editorial Global Times.

Netizen di media sosial China pun menyambut dengan antusias kedatangan Mate 60 Pro. Adapun analis dari TechInsight, Dan Hutcheson menyebut chip itu adalah bukti kemajuan industri semikonduktor China walaupun ditekan barat, terutama AS.

"Ini menunjukkan kemajuan teknis industri semikonduktor China. Kesulitan dari prestasi ini juga menunjukkan ketangguhan dalam kemampuan teknologi chip negara ini," cetusnya.

Tapi analis lain, Tilly Zhang dari Gavekal Dragomonomic, menilai sukses chip buatan China ini belum maksimal lantaran tingkat kegagalan produksinya masih tinggi. "Huawei mendemonstrasikan bahwa mereka mau menanggung biaya lebih tinggi. Ini adalah kombinasi sumber keuangan besar Huawei dan subsidi pemerintah yang baik hati sehingga ponsel dengan chip itu bisa dijual dengan harga pasar yang normal," ujarnya.