Mengenal Teknologi Rapid Air untuk Memasak dengan Air Fryer

Air fryer belakangan menjadi populer sebagai salah satu perangkat elektronik rumahan, karena bisa 'menggoreng' tanpa minyak. Kok bisa sih?

Pertama-tama, air fryer sebenarnya lebih cocok disebut sebagai oven konveksi berintensitas tinggi ketimbang penggorengan. Yaitu sebuah pemanggang yang dilengkapi kipas untuk meratakan suhu pemanggangan, agar tingkat kematangan makanannya lebih baik.

Hanya saja, oven konveksi ini biasanya berukuran besar dan membutuhkan waktu lama untuk mencapai suhu optimal. Sementara air fryer biasanya berukuran lebih kecil dan tak butuh waktu lama untuk pemanasannya.

Cara kerjanya pun terbilang sederhana. Elemen pemanas yang berada di bagian atas menghasilkan panas, dan panasnya itu ditiup menggunakan kipas untuk menghasilkan udara panas yang berputar secara cepat di wadah 'penggorengan'.

Wadah ini dilengkapi lubang ventilasi pada bagian bawah dan samping. Sehingga udara panas bisa bersirkulasi dengan baik dan bisa menjangkau lebih banyak permukaan makanan yang sedang dimasak, mirip dengan efek menggoreng dengan minyak.

Kombinasi ini menghasilkan transfer panas yang sangat intens, yang membuat prosesnya menjadi mirip dengan menggoreng dan bukan memanggang. Nah, tiap perusahaan menggunakan istilah berbeda untuk menamai proses ini, salah satunya adalah Rapid Air Technology mirip Philips.

Philips menyebut Rapid Air Technology memungkinkan penggunanya, "Menggoreng dan memanggang kudapan dan hidangan terlezat dengan kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan penggoreng biasa. Masak dengan sedikit atau tanpa minyak!"

Salah satu produk dengan teknologi tersebut adalah Philips Air Fryer 4.1L (HD9252) yang bisa dibeli di tautan INI.