2013 Adalah Tahun Paling Kelam Bagi Ponsel Nokia
Hide Ads

2013 Adalah Tahun Paling Kelam Bagi Ponsel Nokia

Fino Yurio Kristo - detikInet
Minggu, 16 Okt 2022 16:00 WIB
JAPAN - FEBRUARY 15:  Launched on the 1st September 2000, the Nokia 3310 featured advanced messaging, personalisation with Xpress-on covers and screensavers, vibra feature, time management functions, voice dialling, picture messaging, predictive text input and games. It also introduced ?mobile chat? using the Nokia Friends-Talk service, which allows users to have conversations using SMS (Short Message Service). This is a globally accepted wireless service that enables the transmission of messages between mobile users and external systems such as e-mail, paging, and voice-mail.  (Photo by SSPL/Getty Images)
Nokia 3310. Foto: Unwired
Jakarta -

Bertahun-tahun Nokia adalah raja ponsel tanpa tanding termasuk di Indonesia. Pada tahun 2007 saat iPhone generasi pertama dilahirkan, Nokia juga masih juara. Namun semua berubah pada tahun 2013, Nokia benar-benar ambruk pada waktu itu.

"Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, perusahaan asal Finlandia ini menjadi bintang teknologi global, ponsel pertama bagi banyak orang. Di beberapa negara berkembang, nama Nokia bahkan menjadi istilah umum untuk ponsel," tulis Tech Crunch.

Pada tahun 2007, ponsel Nokia punya 50% market share di dunia alias sangat dominan. Namun kemunculan iPhone kemudian deretan ponsel Android mulai tahun 2008 mengubah segalanya. Nokia gagal menghadapi mereka.

Dari tahun ke tahun, pangsa pasar Nokia menurun. Puncaknya di 2013, market share mereka kurang dari 5% alias memprihatinkan. Pada Oktober 2012, untuk pertama kalinya Nokia terlempar dari 5 besar produsen ponsel terbesar.

Pada waktu itu, bahkan Nokia tak lagi punya kantor pusat sendiri karena sudah menjualnya. Jumlah pegawainya menurun ke 44 ribu dari 60 ribu di tahun sebelumnya.

Kas perusahaan menipis dan kerugian besar terjadi. "Pada tahun 2013, pangsa pasar Nokia turun menjadi kurang dari 5%. Pada saat itu, perusahaan menghadapi kebangkrutan yang hampir pasti," tulis Zdnet yang dikutip detikINET.

Microsoft lantas datang membeli Nokia sebagai juru selamat. Namun dengan tetap memakai Windows Phone, Nokia tidak juga bangkit. Bahkan Microsoft kemudian menghapus divisi ponselnya dan tak lagi memproduksi ponsel Nokia.

Nokia kemudian bangkit lagi di bawah naungan perusahaan baru bernama HMD Global. Saat ini, mereka cukup bertaring dengan jajaran ponsel Android, walau jelas tidak sejaya zaman dulu.




(fyk/fyk)