Google tak memakai system on a chip (SoC) Qualcomm di Pixel 6 dan 6 Pro, dan menggunakan chip Tensor yang mereka desain sendiri.
Tensor pertama dipamerkan Google pada Agustus 2021 lalu, tak banyak spesifikasi yang diungkap saat itu. Raksasa mesin pencari itu hanya membanggakan kemampuan AI dan machine learning-nya saja.
Namun kini, setelah Pixel 6 dan 6 Pro dirilis, spesifikasinya akhirnya terungkap juga. Tensor dibuat menggunakan proses 5nm dan mempunyai delapan core, yang terbagi menjadi besar, menengah, dan kecil.
Core besarnya (atau kencang) ada dua, yaitu Cortex-X1 2,8GHz, lebih banyak ketimbang Snapdragon 888 yang cuma punya satu Cortex-X1. Lalu di bawahnya ada dua Cortex-A76 2,25GHz, dan empat Cortex-A55 1,8GHz.
Sementara GPU-nya adalah Mali-G78, seperti kebanyakan GPU yang dipakai di ponsel flagship Android, demikian dikutip detikINET dari Engadget, Jumat (22/10/2021).
Tensor didesain bersama dengan Google Research, yang artinya Google bisa membenamkan platform AI/ML ke dalam SoC tersebut. Menurut Google, kehadiran ML ini membuat Tensor punya kemampuan baru, seperti Motion Mode, Face Unblur, Speech enhancement mode, dan pengaplikasian HDRnet ke video (sampai dengan 4K60).
SoC ini juga diklaim punya sistem pengenalan kata-kata yang paling akurat, dan bisa dipakai di banyak aplikasi. Contohnya Recorder dan Live Caption dan tanpa menyedot daya baterai terlalu banyak.
Fitur Live Translate pun diotaki oleh Tensor, yang membuat pesan di WhatsApp misalnya, bisa diterjemahkan secara langsung. Live Translate pun bisa menerjemahkan kata-kata dari video.
Terakhir soal keamanan, yang akan ditopang oleh chip Titan M2 untuk melindungi Pixel 6 dan 6 Pro dari serangan malware dan sejenisnya.
Simak Video "Video: Setelah Hampir Satu Dekade, Google Perbarui Logo Ikonik 'G'"
(asj/fay)