Menyulap Poco F3 Jadi HP Gaming
Hide Ads

Menyulap Poco F3 Jadi HP Gaming

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Kamis, 27 Mei 2021 19:17 WIB
Poco F3
Poco F3. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Jakarta -

Beberapa tahun belakangan HP gaming menjadi sesuatu yang baru di dunia perangkat mobile. Beberapa pabrikan mulai merilis HP yang diberi label gaming.

Bedanya apa dibanding HP biasa? Spesifikasinya relatif mirip dengan HP flagship, kencang, punya layar bagus, dan biasanya punya sensitivitas layar yang tinggi. Lalu kelebihan HP gaming dibanding HP biasa adalah ketersediaan aksesoris pendukung, seperti gamepad dan kipas pendingin.

Dari segi spesifikasi, Poco F3 rasanya layak disebut HP gaming. Bahkan, spesifikasinya relatif sama dengan Blackshark 4, yang memang sebuah HP gaming.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Snapdragon 870 yang dipakai dibanggakan sebagai system on a chip yang seimbang antara tenaga dan panas yang dihasilkan. Dipasangkan dengan RAM LPDDR5 dan storage UFS 3.1, membuat Poco F3 punya performa yang kencang.

Layarnya 6,67 inch dengan resolusi 1080 x 2400 (FHD+) dengan panel E4 Dynamic AMOLED yang punya refresh rate 120Hz, touch sampling rate 360Hz, dan HDR10+. Baterainya 4.520 mAh dan charger 33W.

ADVERTISEMENT

Jadi, yang membedakan Poco F3 dengan HP gaming umumnya adalah tak adanya aksesoris gaming yang memang dibuat untuk HP ini. Namun, aksesoris semacam ini banyak dibuat oleh pabrikan pihak ketiga. Jadi Poco F3 sebenarnya bisa dengan mudah dijadikan 'HP gaming' dengan menambah aksesoris sendiri.

Gamepad

Salah satu aksesorisnya adalah gamepad, dan ada bermacam jenis gamepad yang bisa dipakai di HP ini. Salah satunya Razer Kishi, yang terhubung lewat port USB-C. Instalasinya mudah, dan tersedia aplikasi untuk mencari game yang kompatibel dengan gamepad ini.

Kekurangannya, dukungan gamenya -- meski banyak -- terbilang terbatas, terutama game populer seperti PUBG Mobile, COD: Mobile, ataupun Genshin Impact. Memang kita bisa menambahkan dukungan lewat software mapping, namun saya tak nyaman dengan banyaknya permission yang diminta oleh software mapping seperti Panda ataupun Octopus.

Poco F3 GamingPoco F3 Gaming Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Oh ya, Kishi tak perlu di-charge karena dayanya diambil langsung dari HP lewat port USB-C. Koneksi fisik ini membuat latensi tombolnya sangat kecil, namun juga membuat konsumsi daya HP sedikit lebih besar.

Jenis gamepad lain yang juga menarik adalah semacam Flydigi WASP 2, yang terhubung lewat Bluetooth. Tak seperti Kishi yang punya kontroler di bagian kiri dan kanan HP, WASP 2 hanya tersedia untuk bagian kiri, alias tombol kontrol arah -- dan beberapa tombol tambahan.

Poco F3 GamingPoco F3 Gaming Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Gamepad seperti ini menurut saya lebih cocok dipakai bermain game seperti PUBG Mobile, Genshin Impact, dan sejenisnya. Kenapa? Karena kebanyakan kontrol di tangan kanan lebih pas jika menggunakan layar, sementara kontrol arah akan lebih nyaman jika menggunakan joystik dari gamepad.

Lalu WASP 2 ini memang bergantung pada software mapping pada HP, jadi tidak langsung plug and play. Jadi kita bisa mengatur fungsi tombol di gamepad sesuai keinginan dan sesuai game yang dimainkan.

Halaman selanjutnya: Kipas pendingin...

Kipas pendingin

Poco F3 dengan Snapdragon 870 ini relatif tak panas dibanding Snapdragon 888 saat bermain game, bahkan di pengaturan yang sama. Namun game seperti Genshin Impact, di pengaturan tertinggi, memang akan memaksa HP untuk berlari sehingga HP manapun bakal terasa panas.

Untuk itulah, jika ingin bermain game seperti Genshin Impact di pengaturan tertinggi dalam waktu lama, memasang kipas pendingin adalah solusi yang bijak. Namun, kipas pendingin seperti apa yang cocok?

Ada dua jenis kipas yang kami coba, pertama adalah model peltier, yaitu menggunakan plat untuk mendinginkan HP, sementara kipasnya dipakai untuk mendinginkan lapisan sebaliknya.

Poco F3 GamingPoco F3 Gaming Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Pendingin model ini perlu selalu terhubung dengan listrik lewat port dayanya. Kami menjajal Flydigi WASP Wing 2 Pro untuk dipasangkan ke Poco F3. Pendingin ini, saat dipasang di Poco F3 tak terlalu optimal, karena sumber panas utama di HP ini ada pada bagian samping kamera.

Sementara pendinginnya tak bisa dipasang tepat di atasnya karena terganjal oleh modul kamera. Namun bukan berarti pendinginnya sama sekali tidak berefek, suhu HP tetap turun, namun tidak optimal.

Pendingin jenis peltier dari merk manapun sepertinya akan mengalami masalah yang sama di HP ini, atau pun di banyak HP lain. Karena memang biasanya SoC ditempatkan di bagian atas HP, yaitu di bagian samping kamera. Meski ada juga yang posisinya di bawah modul kamera.

Lalu, pendingin apa yang bakal lebih efektif? Menurut saya, ada satu jenis pendingin yang bakal efektif untuk mendinginkan Poco F3 saat bermain game. Yaitu kipas yang merangkap holder berbentuk gamepad.

Kenapa bakal efektif? Karena biasanya aksesoris semacam ini punya dua kipas, di bagian kiri dan kanan, dan salah satu kipasnya bakal tepat ada di bawah area yang paling panas pada HP.

Nah, kalau detikers, suka pakai aksesoris buat gaming, nggak? Atau lebih suka tampil polos tanpa aksesoris? Yuk, share di kolom komentar.

Halaman 2 dari 2
(asj/fay)