.webp)
Intel mengkritik performa prosesor laptop AMD saat merilis jajaran prosesor laptop generasi ke-11 yang bernama Tiger Lake. Apa kata mereka?
Menurut Intel, performa prosesor AMD di beberapa laptop tertentu mengalami penurunan yang drastis saat beroperasi dengan tenaga baterai, dibandingkan dengan performanya saat terhubung ke charger.
Hal ini menurut Intel berbeda dengan jajaran prosesor Tiger Lake, di mana performanya terbilang stabil baik itu menggunakan tenaga dari baterai atau listrik AC, demikian dikutip detikINET dari Digital Trends, Selasa (1/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam slide presentasinya, Intel menyebut performa prosesor AMD turun antara 40% sampai 50% saat menggunakan baterai. Sementara prosesor buatannya sendiri mereka banggakan karena hanya turun sedikit, diklaim hanya turun 8% saat menggunakan baterai.
Tak cuma itu, Intel juga menyebut prosesor AMD membutuhkan waktu 7 sampai 10 detik untuk menyalakan mode turbo, yang membuat penurunan performa. Dibandingkan dengan performa Tiger Lake -- lagi-lagi masih menurut Intel --, mode turbo ini bisa aktif dengan waktu lebih singkat, dan diklaim sejalan dengan cara kebanyakan orang menggunakan laptopnya.
Meski begitu, ExtremeTech mempertanyakan metodologi pengujian yang dipakai Intel, yang mereka sebut cacat dan bias. Salah satunya adalah dengan hanya menguji laptop tertentu yang memakai prosesor AMD, dalam hal ini Lenovo, dan dibandingkan dengan banyak laptop Intel buatan berbagai pabrikan.
Padahal, menurut ExtremeTech, penurunan performa prosesor saat memakai tenaga dari baterai ini kebanyakan diatur oleh pabrikan pembuat laptop, bukan dari prosesornya. Intel pun disebut mengesampingkan hasil benchmark di mana prosesor AMD bisa mendapat skor lebih tinggi.
Sekadar informasi, Tiger Lake adalah prosesor Intel yang baru mereka rilis. Prosesor ini dibuat menggunakan pabrikasi 10nm. Sementara Ryzen 4000 mobile adalah prosesor yang dibuat dengan pabrikasi 7nm.
(asj/asj)
