Selama Q2 2020 Qualcomm memang masih bisa memenuhi ekspektasi pemasukannya meski adanya penurunan permintaan. Pemasukan mereka selama Q2 mencapai USD 5,2 miliar, lebih tinggi dari proyeksinya sebesar USD 5,02 miliar.
Namun pemasukan bersih mereka merosot drastis, yaitu sebesar 29% secara year over year, menjadi USD 468 juta, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (30/4/2020).
Selain pandemi Corona, Qualcomm pun menyebut ada faktor lain yang bisa berdampak pada pemasukan mereka. Salah satunya adalah perselisihan lisensi dengan Huawei, penggelaran jaringan, dan ketergantungan terhadap sejumlah kecil kustomer dan perangkat dari segmen premium.
Meskipun memperkirakan adanya penurunan permintaan perangkat baru, Qualcomm masih mempertahankan perkiraan jumlah perangkat 5G yang dikapalkan pada 2020. Yaitu akan ada antara 175 juta sampai 225 juta perangkat 5G yang dikapalkan pada tahun ini.
Pertumbuhan pasar 5G adalah bagian besar dari bisnis Qualcomm. Modem buatan mereka pun -- bagi sejumlah pabrikan -- adalah satu-satunya pilihan jika mereka ingin membenamkan kemampuan 5G pada ponsel buatannya, contohnya adalah Apple, yang terpaksa berdamai dengan Qualcomm untuk bisa menggunakan modem 5G tersebut untuk iPhone generasi mendatang.
(asj/fay)