Galaxy S20 adalah suksesor dari Galaxy S10. Pertanyaannya, kenapa smartphone flagship Samsung itu namanya melompat jauh dan tak disebut sebagai Galaxy S11?

"Kok dari S10 loncat ke S20? Setelah saya lihat sendiri speknya, setelah saya coba, saya jadi ngerti kenapa. Bukan semata nama ini karena faktor brand atau marketing, tapi memang banyak banget loncatan teknologi yang ada di S20 ini," klaim Denny Galant, Head of Product Marketing Samsung Indonesia di sela acara Galaxy Unpacked yang berlangsung di San Francisco, AS.

"Gak hanya dibandingkan S10, dengan Note 10, tapi juga terhadap industri smartphone, ada banyak yang jadi standar baru di situ," tambahnya.

Ia pun menyebut beberapa keunggulan Galaxy S20, terutama di sisi kamera. Mulai dari 100 kali zoom, resolusi 108 megapixel, kemampuan rekam video 8K, kemudian terdapat dynamic OIS versi 2.0.

"Dari sisi prosesor banyak peningkatan, dari CPU, GPU, sama NPU ada peningkatan dibandingkan sebelumnya. Ada teknologi di hardware seperti LPPDR5, meningkatkan kecepatan transfer data sampai 30%. Display-nya 120 Hertz 120 fps refresh ratenya," papar Denny.

Galaxy S20 Ultra. Foto: Fino Yurio Kristo

Ia menyatakan Galaxy S20 melabrak batas industri. Tahun lalu Galaxy S10 mungkin tak menyeluruh peningkatannya, sedangkan di Galaxy S20 terbenam sekaligus banyak terobosan.

Mengenai harga di Indonesia, Galaxy S20 dipatok Rp 12,999 juta. Sedangkan Galaxy S20 Plus Rp 14,499 juta dan Galaxy S20 Ultra banderolnya Rp 18,499.