Menanti Gebrakan Ponsel Nokia yang Dianggap Stagnan
Hide Ads

Menanti Gebrakan Ponsel Nokia yang Dianggap Stagnan

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 11 Sep 2019 21:07 WIB
Menanti Gebrakan Ponsel Nokia yang Dianggap Stagnan
Ponsel Nokia. Foto: Tech Advisor
Jakarta - Sudah 2,5 tahun ponsel Nokia beredar di bawah kendali perusahaan HMD Global. Meski mengusung nama besar, kritik dialamatkan ke HMD Global lantaran belakangan, mereka dinilai semakin miskin gebrakan.

HMD memang berhasil memberi ciri khas pada ponsel Nokia dengan user interface 'bersih' dan cepat mendapatkan versi terbaru Android. Sudah banyak pula ponsel yang mereka gelontorkan, yakni sekitar 25 smartphone Nokia berbasis Android. Belum menghitung feature phone.

"HMD telah meluncurkan beberapa produk bagus dalam 2 tahun terakhir, tapi momentum itu agaknya sudah padam. Tidak ada perangkat yang menonjol tahun ini," tulis kolumnis Android Central, Harish Jonnalaggada yang dikutip detikINET.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Padahal tahun silam, ada Nokia 7 Plus dan Nokia 8.1 yang meraih pujian luas. Keduanya membawa desain yang kokoh dan elegan, hardware mumpuni dan tentu saja Android versi murni. Tak heran keduanya cukup laris.

Nah sejauh ini, dinilai belum ada ponsel kelas menengah Nokia yang berkibar. Nokia 7.2 yang baru saja diluncurkan di perhelatan IFA 2019 memakai Snapdragon 660, prosesor yang sudah cukup usang.

(ke halaman selanjutnya)

Menanti Gebrakan Ponsel Nokia yang Dianggap Stagnan

Ponsel Nokia. Foto: Pocket Lint
"Tidak ada alasan meluncurkan sebuah ponsel di akhir 2019 dengan chipset yang hampir berusia 3 tahun, ketika kompetisi menelurkan hardware level flagship di segmen yang sama. HMD perlu meniru dan membuat perangkat yang bisa bersaing dengan Xiaomi atau OnePlus," cetus Harish.

Strategi memakai Android One sudah tepat dan merupakan hal yang langka pada saat ini. Akan tetapi tanpa mengimbanginya dengan gebrakan atau hardware yang memadai rasanya tidak cukup.

"Rasanya mereka sudah nyaman dengan menyegarkan desain lama dengan sedikit perubahan. Itu tidak sesuai dengan nama Nokia, brand yang dulu lama dikenal membuat desain paling berani," kritik Harish.

Memang tidak semua desain ponsel yang diluncurkan Nokia berhasil. Tapi setidaknya pada saat itu, mereka mau bereksperimen dan akhirnya merebut hati konsumen.

"HMD sudah berhasil menonjol dalam bidang software. Sekarang mereka perlu menghidupkan kembali kebrilianan dalam bidang hardware yang membuat nama Nokia hebat," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(fyk/krs)