iQOO diperkenalkan Vivo melalui akunnya di Weibo. "Halo, ini iQOO," begitu yang ditulis Vivo dengan menyertakan sebuah gambar gedung yang tertulis nama merek sub brand-nya itu.
Sebagaimana dilansir dari Gizmochina, Rabu (13/2/2019), Vivo tetap akan diposisikan dengan menyasar segmen entry-level sedangkan iQOO akan mengemban tugas dengan membidik handset kelas premium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk di pasar China, smartphone Vivo dibanderol di kisaran harga antara 1.000 Yuan (USD 147) dan 4.000 Yuan (USD 590). Sementara itu, iQOO diprediksi bakal "bermain" di pasar smartphone premium pada kisaran harga 5.000 Yuan (USD 738) ke atas.
Masih menurut artikel Gizmochina, untuk merek barunya itu Vivo dilaporkan telah merekrut banyak karyawan di Indonesia pada paruh kedua 2018 lalu. Ini disebut sebagai indikasi merek iQOO takkan cuma dipasarkan di negaranya, China, melainkan masuk pasar global.
Sejauh ini belum diketahui kapan ponsel pertama dengan merek iQOO akan melenggang. Kabar yang beredar menyebutkan perhelatan Mobile World Congress (MWC) 2019 di Barcelona akan menjadi momen peluncuran gadget perdana sub-brand Vivo tersebut.
Langkah Vivo bikin sub-brand itu sendiri meramaikan tren serupa. Di antaranya Huawei dengan Honor, ZTE dengan Nubia, Oppo dengan Realme, dan Xiaomi dengan Pocophone, Redmi, dan Black Shark.
(agt/krs)