Sampai saat ini, Samsung boleh dibilang masih kokoh di posisi pertama vendor smartphone terbesar sejagat. Tapi dari hari ke hari, kompetitor kian agresif dan ancaman semakin nyata. Hal itu diakui sendiri oleh DJ Koh.
Walau demikian, menurut dia masih begitu banyak kesempatan terbuka lebar bagi Samsung. Terlebih berbagai macam area teknologi potensial diprediksi akan berkembang sangat pesat di masa depan dan Samsung akan memanfaatkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DJ Koh menyatakan pihaknya selalu fokus pada end customer atau para pemakai akhir ponsel Samsung. Itulah kunci utama perusahaan asal Korea Selatan ini dalam mempertahankan posisi nomor satu di pasar bertahun-tahun lamanya.
![]() |
"Seperti yang sudah kami lakukan dalam 10 tahun terakhir di posisi nomor satu di pasar, kami akan terus berusaha, melakukan inovasi tiada henti dalam teknologi kami, tapi fokus kami adalah selalu pada end customer," sebut pria berkacamata tersebut.
Ia menambahkan Samsung telah memiliki roadmap teknologi dalam jangka panjang dengan pemahaman mendalam pada konsumen. Samsung juga terus berusaha memperkuat internal perusahaan serta mempererat kerja sama dengan para mitra.
DJ Koh mengakui Samsung mengalami kesulitan di pasar tertentu, khususnya adalah di China. Sempat dominan menguasai pasar, agresivitas merek lokal di sana belakangan membuat Samsung kewalahan. Tapi menurutnya hal itu tidak berlaku di berbagai belahan dunia lainnya di mana Samsung tetap jaya.
Baca juga: Ini Harga Galaxy A7 di Indonesia |
"Di China, itu memang benar bahwa kami mengalami kesulitan. Tapi kecuali di China, kebanyakan atau malah di semua belahan dunia, Samsung performanya cukup baik," tandasnya.
DJ Koh pun ingin merangkul semua pengguna ponsel Galaxy ataupun mereka yang ingin pindah ke merek Galaxy. Samsung disebutnya akan selalu berusaha memuaskan mereka. "Pada akhirnya, saya ingin terus menghantarkan produk lebih baik, user experience lebih baik," ujar dia.
Simak Juga 'Penjualan Menurun Pasca Gempa Lombok, Samsung Tak Masalah':
(fyk/afr)