Ini dimungkinkan dengan bantuan graphene yang disebut sebagai material ajaib. Graphene dikenal memiliki potensi besar dalam mengembangkan kemampuan baterai smartphone.
Sejumlah aspek yang diperkirakan dapat ditingkatkan adalah kemampuan penyimpanan energi, ketahanan baterai, serta kecepatan pengisian daya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, sejumlah peneliti memperkirakan kemampuan tersebut membuat graphene mampu mengisi daya baterai hanya dalam waktu tujuh detik.
Hal ini pun diamini Kari Hjelt, Head Innovation Graphene Flagship, sebuah firma penelitian dari Eropa.
"Ini akan terwujud hanya dengan memakan waktu sekitar dua tahun," ujarnya, sebagaimana detikINET kutip dari CNET, Jumat (16/3/2018).
"Graphene merupakan material yang masih muda, jadi sebenarnya kami cukup terkesan dengan perkembangan yang ditunjukkannya hanya dalam waktu 14 tahun terakhir," sambungnya.
Graphene adalah sebuah lapisan tipis dari atom karbon murni yang dihasilkan dengan mengekstrak grafit. Proses tersebut pertama kali berhasil dilakukan pada 2004 lalu.
Salah satu kemampuan dari material tersebut adalah kekuatannya yang 200 kali lipat dibandingkan baja. Meski begitu, graphene lebih ringan dari kertas pada umumnya, sekaligus membuatnya kerap disebut sebagai material ajaib.
Saat ini, Graphene Flagship brupaya mencari cara untuk membawa material tersebut ke pasaran. "Ini akan sangat menjanjikan, baik bagi Eropa maupun untuk bisnis," pungkas Hjelt.
Sebelumnya, para peneliti dari Samsung Advanced Institute of Technology (SAIT), yang bekerja sama dengan Samsung SDI dan Seoul National University juga tengah mengembangkan baterai yang menggunakan material graphene.
Mereka menjanjikan bahwa pengisian waktu baterai akan memakan waktu selama 12 menit. Meski begitu, pihak SAIT tidak memberi tahu kapan baterai tersebut akan dirilis. (rns/rns)