"Sejak awal tahun ini, Honor sudah pisah manajemen dari Huawei. Kami sekarang mengerjakan semuanya sendiri. Punya tim sendiri. Sekarang kami sudah benar-benar terpisah," ungkap James Yang, Presiden Honor Indonesia, saat makan malam bersama detikINET akhir pekan ini.
Dengan pemisahan manajemen ini, menurut James, pihaknya jadi lebih leluasa untuk bergerak dan berkreasi sesuai segmen pasar yang mereka incar, pasar anak muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pesona Honor 9 yang Tampil Menawan |
Honor pun berencana untuk memboyong tiga seri smartphone sekaligus dalam kehadiran perdananya di Indonesia, yakni seri Honor View 10, Honor 9 Lite dan juga Honor 7x.
Ketiga smartphone ini telah dipamerkan oleh Honor bersama Huawei di ajang Mobile World Congress 2018 di Barcelona, Spanyol. Menurut James, ketiga smartphone ini dipastikan ikut hadir juga di Indonesia setelah memenuhi syarat kandungan konten dalam negeri atau TKDN untuk 4G.
![]() |
"Kami sudah berhasil memenuhi syarat yang dibutuhkan untuk TKDN 4G untuk meluncurkan seri Honor View 10, Honor 9 Lite dan juga Honor 7x, yang rencananya akan dirilis akhir Maret ini," kata James lebih lanjut.
Untuk menghadirkan ketiga smartphone ini di Indonesia, Honor menggandeng pabrikan lokal Sat Nusapersada untuk menggenjot manufaktur konten lokalnya dan Icool International Indonesia sebagai distributor utama. Keduanya, menurut James, telah setia bersama Honor sejak awal.
![]() |
Selain Indonesia, Honor juga telah hadir di Myanmar dan Vietnam dengan menghadirkan dua seri smartphonenya yakni Honor 7x dan Honor 9 Lite. Indonesia dipilih sebagai salah satu target utama Honor karena pertumbuhan jumlah pengguna internet yang sangat besar.
"Indonesia punya 150 juta lebih pengguna internet dan sebagian besarnya mengakses lewat smartphone. Dan mayoritas pengguna smartphone ini merupakan anak muda. Itu sesuai dengan target pasar yang dibidik Honor, kami ingin hadir di mana pun anak muda berada," ungkapnya.
Baca juga: 3 Smartphone Honor Sasar Indonesia |
Berdasarkan data riset IDC, kiprah Honor di negara asalnya cukup menggembirakan. Honor menyumbang hampir separuh dari total 24% pangsa pasar yang dikuasai Huawei dan membuat mereka jadi nomor satu di China mengalahkan Xiaomi, Samsung, dan Apple.
"Hingga November 2017 lalu, pangsa pasar Honor di China sudah mencapai 11%. Smartphone kami laris diburu di internet, salah satunya ketika kami berhasil membukukan USD 800 juta dalam satu hari pemesanan online," ungkap James.
Berbekal kesuksesan di negara asalnya, James yakin kesuksesan yang sama dapat diraih di Indonesia. Keyakinan tersebut bukan tanpa dasar. Ia membandingkannya dengan pasar India yang dinilainya mempunyai kemiripan dengan Indonesia.
"Honor 9 Lite mempunyai penjualan yang luar biasa, dan ternyata penjualan terbesar Honor 9 Lite terbesar datang dari India, dan itu kami raih hanya dalam waktu enam bulan saja," imbuhnya.
Terkait ketatnya persaingan dengan banyaknya brand kompetitor di Indonesia, James tak mau ambil pusing. Menurutnya, yang pertama harus dikalahkan adalah diri sendiri terlebih dahulu.
"Dulu mungkin Samsung seperti kami saat hendak mengalahkan Nokia. Sekarang, mereka sudah jadi pemain besar. Namun mereka tetap ada kekurangan. Itu yang kami pelajari. Kami tak mau jadi sombong begitu sudah jadi besar nanti," tutup James. (rou/rou)