Bisnis Smartphone Alami Penurunan Terbesar Sepanjang Sejarah
Hide Ads

Bisnis Smartphone Alami Penurunan Terbesar Sepanjang Sejarah

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Senin, 05 Feb 2018 14:52 WIB
Ilustrasi. Foto: Ari Saputra
Jakarta - Dalam setahun terakhir, pasar smartphone global anjlok hingga 9% pada kuartal pertama 2018, menjadikannya penurunan terbesar sepanjang sejarah ponsel pintar.

Di tengah-tengah gencarnya Apple, Samsung, dan pabrikan smartphone lain untuk mempromosikan ponsel flagship mereka, permintaan pasar justru seakan memudar.

Hal tersebut diperkirakan karena tingginya harga yang dipatok oleh masing-masing produsen terhadap smartphone andalannya. Salah satu sorotan tajam tertuju pada Apple dengan iPhone X miliknya yang memiliki harga USD 1.000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak ayal, angka tersebut membuat para konsumen berpikir dua kali untuk membelinya, yang berimbas pada fakta bahwa Apple mengalami penurunan penjualan sekitar 1% karena pengguna memilih untuk bertahan terhadap ponsel lamanya.

Imbasnya, Apple juga mengalami penurunan pengiriman smartphone sebesar lima juta unit dibanding tahun lalu.

Jika melihat secara keseluruhan, berdasarkan data dari Strategy Analytics, pengiriman smartphone secara global pada Kuartal keempat 2017 berada di angka 400,2 juta unit.

Jumlah tersebut mengalami penurunan pada periode yang sama pada 2016 dengan capaian 438,7 juta unit.

"Ini merupakan penurunan tahunan terbesar dalam sejarah smartphone," ujar Linda Sui, Direktur Strategy Analytics, seperti detikINET dari The Guardian, Senin (5/2/2018).

"Penyusutan angka pengiriman smartphone secara global disebabkan oleh menurunnya permintaan konsumen di China, yang notabene salah satu pasar terbesar di dunia, hingga 16% dalam setahun terakhir," Sui menambahkan.

Menurutnya, salah satu aspek yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi adalah berkurangnya subsidi dari pihak operator.

Dengan semakin maraknya ponsel dengan kualitas kamera yang baik, hingga menjamurnya produsen yang mengusung smartphone layar penuh, membuat permintaan konsumen pun bergeser ke arah kecerdasan buatan untuk menilai seberapa pintar smartphone.

"Kita telah sampai pada suatu masa yang menunjukkan bahwa kualitas pengambilan gambar sudah sangat bagus. Maka dari itu, fokus (konsumen) pun berpindah mengenai kecerdasan yang ditanamkan pada ponsel," ucap Mario Queiroz, Vice President Product Manager Google, tahun lalu.

Sedangkan Neil Mawston, Executive Director Strategy Analytics, mengatakan bahwa para produsen, dengan Apple menjadi salah satu fokusnya, perlu meluncurkan sebuah produk baru dengan harga yang lebih rendah untuk meningkatkan volume pengiriman ponsel.

"Jumlah iPhone yang dikirim secara global mengalami penurunan secara tahunan dalam lima dari delapan kuartal terakhir," ujarnya.

Meskipun begitu, penyusutan yang terjadi pada kuartal terakhir tahun lalu tidak menutupi fakta bahwa pengiriman smartphone sepanjang 2017 dapat mencapai 1,5 miliar unit untuk pertama kalinya dalam satu kalender, dengan pertumbuhan sebesar 1,3% dibanding tahun sebelumnya.

Sayangnya, pertumbuhan tersebut masih kalah dibandingkan dengan yang terjadi pada 2015 (12,3%) serta 2016 (3,3%). Salah satu penyebabnya diperkirakan karena masyarakat di negara-negara berkembang sudah mencapai titik jenuhnya. (fyk/rou)