Biasanya, spesifikasi jadi salah satu daya tarik penting yang ditawarkan sebuah ponsel. Apalagi ketika ponsel tersebut dibekali prosesor yang kerap jadi buah bibir dan menjanjikan performa mumpuni seperti seri Snapdragon.
Contohnya, ketika prosesor Snapdragon 800 pertama kali muncul dan bikin penasaran banyak orang, vendor lain berlomba menawarkan ponsel dengan prosesor tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak demikian dengan Meizu. Mungkin inilah satu-satunya produsen ponsel yang tidak ikut arus. Pasalnya, ketimbang menyodorkan hal yang sama dengan produsen lainnya, Meizu memilih menggunakan strateginya sendiri.
Foto: Meizu |
Keputusannya memilih Exynos terbukti berhasil. Penggunaan prosesor ini menjadi salah satu faktor yang menaikan pamor Meizu secara signifikan di kalangan penggila gadget. Nama Meizu pun menggaung, terutama di forum-forum penggila gadget.
Selain mendapat tempat di hati para penggila gadget, nama Meizu juga telah disetarakan dengan produsen-produsen ponsel lain yang dianggap lebih besar.
Meizu sendiri konsisten mengusung strategi penggunaan prosesor Exynos sejak di seri pertama ponsel MX. Strategi ini berlanjut di MX2, MX3, MX4 Pro, Pro5, dan yang terakhir adalah Pro6 Plus.
Meizu pun jadi satu-satunya produsen yang paling lama tidak bergantung dengan prosesor Snapdragon. Tapi, bukan berarti produsen ini menutup diri dengan Snapdragon.
Ketika dianggap sudah memenuhi standarnya, bukan tak mungkin kalau Meizu juga akan membenamkan prosesor Snapdragon di ponsel terbaiknya seperti yang telah dilakukannya menggunakan Exynos.
Foto: Meizu |
Foto: Meizu
Foto: Meizu