Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Note 7 yang Belum Kembali Satu Per Satu 'Mati'

Note 7 yang Belum Kembali Satu Per Satu 'Mati'


Muhammad Alif Goenawan - detikInet

Foto: detikINET/adifidarahman
Jakarta - Hingga mendekati pergantian tahun, ternyata masih banyak dari pengguna Galaxy Note 7 yang belum rela mengembalikan ponselnya. Samsung tak kehilangan akal. Dengan berbagai cara, pihaknya mematikan ponsel itu dari jarak jauh.

Rasa-rasanya vendor ponsel raksasa Korea Selatan itu tak pernah bosan memperingatkan pengguna phablet malang itu untuk melakukan recall. Bahkan di beberapa negara, Samsung kerap memberikan hadiah menarik bagi yang segera mengembalikan Note 7.

Tapi sayangnya upaya Samsung tak berjalan mulus. Tak tinggal diam, dikutip detikINET dari Ubergizmo, Jumat (9/12/2016), Samsung secara remote akan mematikan perangkat Galaxy Note 7 di Kanada dengan cara menonaktifkan proses isi ulang baterai. Note 7 di Amerika Serikat juga akan diperlakukan sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini mengacu dari pesan yang muncul di operator Amerika Serikat di mana isinya mengatakan pada tanggal 15 Desember 2016 Samsung akan memodifikasi software untuk memblokir perangkat dari pengisian daya. Karena ponsel menolak untuk mengisi daya, maka otomatis kehabisan baterai dan mati.

Langkah terbaru ini lebih 'sadis' dibandingkan update terakhir Galaxy Note 7 sebelumnya, di mana ponsel hanya akan mentok di pengisian 60%. Tapi dengan update terbaru, Note 7 tidak bisa lagi diisi ulang.

Sebelumnya di Selandia Baru, Galaxy Note 7 telah masuk daftar hitam, dan siapapun pemiliknya tak akan bisa terhubung ke jaringan operator. Kebijakan yang sama juga akan diterapkan operator Australia. Dengan berbagai cara tersebut, tampaknya tinggal menunggu waktu semua Note 7 yang belum dikembalikan tak bisa lagi berfungsi. (mag/fyk)
TAGS





Hide Ads