Laporan keuangan Apple menyebutkan kalau layanan App Store, Apple Music, iCloud, iTunes, Apple Pay, dan yang lainnya, berhasil mencetak pemasukan hingga USD 6,3 miliar atau setara Rp 81,8 triliun (USD 1 = Rp 12.900). Angka ini meningkat 20% dari tahun sebelumnya.
Praktis, sekitar seperempat dari keuntungan Apple kini bergantung pada layanan digitalnya itu. Adapun salah satu pasar terbesar Apple adalah di China. Negeri tirai bambu ini disebut memberikan kontribusi sebesar USD 1,7 miliar yang sekitar Rp 22 triliun hanya dari AppStore saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski bukan sumber pendapatan utama Apple, raihannya dari layanan digital miliknya itu disebut analis sedikit banyak telah mampu menutupi penurunan penjualan yang dialami iPhone yang tak sesuai ekspektasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam pengumuman keuangan di kuartal III 2016 yang berakhir September, Apple menyatakan penjualan iPhone mencapai 45,5 juta unit. Meski melebihi perkiraan analis, angka itu lebih rendah dari pencapaian tahun lalu yang sebesar 48 juta unit.
Laba bersih Apple turun 19% menjadi USD 9 miliar. Sedangkan pendapatan mereka merosot 9% menjadi USD 46,9 miliar. Ke depannya, penjualan iPhone 7 diharapkan dapat memperbaiki performa bisnis Apple. (yud/fyk)