Mengupas Mi Mix, Ponsel RAM 6 GB Tanpa Bezel Xiaomi

Jakarta - Tak cukup dengan dua produk -- Mi Note 2 dan Mi VR -- Xiaomi kembali memberi kejutan dengan meluncurkan phablet flagship Mi Mix. Mengusung konsep desain tanpa bezel, Mi Mix disebut-sebut sebagai pionir tren ponsel di masa depan.

Perilisan Mi Mix ini sendiri tidak terduga. Pasalnya, selama acara berlangsung, CEO Xiaomi Lei Jun awalnya memperkenalkan Mi Mix sebagai sebuah konsep.

Namun, di akhir perkenalan Mi Mix, Lei Jun tiba-tiba membawa ponsel ke atas panggung dan mengumumkan banderol harganya. Oleh Xiaomi, Mi Mix dipatok 3.499 yuan atau sekitar Rp 6,7 juta.

Harga tersebut untuk Mi Mix dengan varian RAM 6 GB dan memori internal 128 GB. Sementara untuk varian RAM 6 GB dan memori internal 256 GB dipatok harga lebih mahal, yakni 3.999 yuan atau sekitar Rp 7,6 juta.

Seperti dijelaskan di awal, Mi Mix tampil dengan desain bezel-less alias (nyaris) tanpa bingkai pinggir dengan bodi berbahan material keramik. Layarnya yang berukuran 6,4 inch memiliki rasio sekitar 91,3% dengan bodi ponsel itu sendiri. Jadi bisa dibayangkan betapa luasnya layar Mi Mix ini.

Namun, untuk bisa membuat ponsel tanpa bezel, diakui Xiaomi tidaklah mudah. Vice President Xiaomi Hugo Barra butuh waktu sekitar dua tahun untuk mengembangkan Mi Mix dengan sejumlah tantangan menyertainya.

Tantangan pertama adalah pembentukan sudut di bagian atas ponsel yang melengkung. "Menghadirkan desain tanpa bezel menjadi kesulitan teknis. Seperti misalnya, layar yang memanjang hingga sudut-sudut melengkung di atas itu bukanlah hal mudah," tutur Barra ketika ditemui detikINET di Peking University, Beijing, China, Rabu (26/10/2016).

Foto: Muhammad Alif Goenawan

Tantangan kedua datang dari earpiece receiver atau speaker yang menghasilkan suara ketika menerima panggilan. Karena layar Mi Mix menutup hampir sebagian besar bodi, maka mau tak mau Xiaomi harus menghilangkan earpiece receiver tradisional dengan yang baru yang menggunakan teknologi earpiece electric ceramic.

"Teknologi ini pada dasarnya mengkonversi sinyal elektrik ke sinyal mekanikal. Dengan demikian, suara yang dikeluarkan dari speaker kecil di dalam akan dihantarkan melalui lubang-lubang di keramik. Anda seperti mendengar suara seseorang di dalam ponsel," ujar Barra.

Berikutnya adalah mengganti sensor proximity. Sensor ini akan bekerja dengan cara mematikan layar ketika sedang menerima panggilan. Biasanya fungsi sensor ini tak lain adalah untuk menghindari layar terpencet secara tidak sengaja ketika menerima panggilan.

"Sensor Proximity ini kemudian kami ganti dengan yang lebih canggih, yakni ultrasonic proximity sensor. Kalau kalian masih ingat, ini mirip ultrasonic fingerprint sensor yang kami letakkan tersembunyi di bawah layar di Mi 5s. Sensornya lebih cepat dari" terang Barra.

Foto: Muhammad Alif Goenawan

Terakhir yang tak kalah menarik adalah penempatan kamera depan. Bila sebagian besar vendor menaruh kamera depan di bagian atas, maka Xiaomi meletakkan kamera depan di bagian bawah.

"Karena bagian atas tertutup oleh layar, maka kamera depan letaknya di bawah. Tapi, ketika ingin berfoto selfie, toh Anda cukup membalikan ponsel sehingga kamera depan yang tadinya di bawah pun otomatis akan berpindah ke atas. Selanjutnya Anda tinggal putar foto," pungkas Barra. (mag/ash)