.webp)
Gagalnya mobil itu untuk naik panggung menurut CEO LeEco Yueting Jia disebabkan oleh sebuah kecelakaan yang terjadi di Los Angeles, setelah mobil itu mengalami perjalanan panjang dari London. Di London sendiri, LeSee Pro digunakan oleh Michael Bay di produksi film Transformer yang terbaru.
Hal tersebut membuat LeSee Pro gagal sampai di tempat acara tepat waktu. Meski begitu, mobil ini akhirnya tetap dipajang oleh LeEco di ruang pamernya di acara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
LeSee Pro memang masih berupa mobil konsep, namun bentuknya sendiri terlihat sangat meyakinkan. Di bagian atas mobil terdapat sebuah alat yang sepertinya berfungsi sebagai mata, saat mobil ini berada dalam mode tanpa sopir.
Setirnya sendiri akan 'bersembunyi' ketika mobil beroperasi tanpa sopir, sehingga penumpang yang duduk di kursi sopir akan lebih leluasa untuk bergerak karena ruangnya menjadi lebih lega.
Lalu ada juga lampu pada bagian eksteriornya yang bisa berubah warna, tepatnya ada lima warna yang tersedia. Lampu ini berfungsi untuk memberi informasi ke pejalan kaki soal mode yang sedang digunakan, seperti begerak tanpa sopir, mengisi baterai, ataupun dalam mode car-share.
"LeSee tak sekadar mobil, LeSee adalah sebuah ekosistem untuk konektivitas mobile," ujar Lei Ding, salah satu pendiri dan global vice chairman LeEco See Plan, di panggung yang sama.
Mengingat ini adalah mobil konsep, LeEco pun tak bisa mengungkap harga jual, jadwal produksi massal, ataupun bermacam detail lainnya. Mereka hanya bisa menyebut mobil yang dipamerkan di AS ini jauh lebih pintar dan terkoneksi ketimbang saat LeSee Pro pertama dipamerkan di Beijing Auto Show April lalu.
Namun ada satu hal menarik yang diungkap oleh YT Jia mengenai Faraday Future -- startup mobil listrik yang menjadi partner LeEco. Menurutnya, Faraday Future akan memamerkan mobil yang siap diproduksi pertamanya pada Januari 2017 mendatang di gelaran CES di Las Vegas. (asj/fyk)
