Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
TaihuLight, Komputer 'Made in China' Terkencang di Dunia

TaihuLight, Komputer 'Made in China' Terkencang di Dunia


Anggoro Suryo Jati - detikInet

Foto: Dok. Jack Dongarra
Jakarta - Sunway TaihuLight, begitu nama super komputer terkencang di dunia. Hebatnya, komputer ini menggunakan chip buatan China, yang terlahir karena pemerintah AS mengembargo ekspor chip komputer kencangnya ke Negeri Tirai Bambu tersebut.

TaihuLight mengambil posisi milik Tianhe-2 yang tadinya menjadi komputer terkencang di dunia, dengan kecepatan tiga kali lipat lebih tinggi. TaihuLight mampu mengolah data dengan kecepatan 93 quadrillion kalkulasi tiap detiknya, atau populer dengan sebutan petaflop.

Bahkan, jika dibandingkan dengan komputer paling kencang di AS, TaihuLight ini lima kali lipat lebih kencang ketimbang sistem komputer paling kencang nomor 3 di dunia tersebut, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Selasa (21/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TaihuLight menggunakan 41 ribu chip prosesor, yang masing-masing mempunyai 260 core. Secara total, ada 10,65 juta core yang menjadi otak komputer ini, berbanding 560 ribu core yang ada di komputer paling kencang di AS.

Meski kencang, konsumsi dayanya terbilang hemat jika dibanding Tianhe-2. TaihuLight secara total mengkonsumsi 15,3 megawatt. Sementara Tianhe-2 mengkonsumsi 17,8 megawatt, dengan tingkat komputasi yang jauh lebih rendah -- hanya 33 petaflop.

Selain lebih kencang dan lebih hemat daya, TaihuLight juga dibuat menggunakan semikonduktor buatan China. "Ini tidak berbasis pada arsitektur yang sudah ada. Mereka membuatnya sendiri. Ini sistem yang menggunakan prosesor China," ujar Jack Dongarra, seorang profesor di Universitas Tennessee, yang juga pencipta sistem pengukuran untuk mengukur kekuatan komputer super yang ada di dunia.

Sementara Tianhe-2, meski berlokasi di China, menggunakan prosesor buatan AS, tepatnya yang dibuat oleh Intel. Sebelumnya memang ada rencana untuk meng-upgrade Tianhe-2 pada 2015 lalu, namun rencana itu kandas karena pemerintah AS melarang ekspor semua chip komputer berperforma tinggi ke China.

Menurut Departemen Perdagangan AS, embargo itu mereka lakukan demi keamanan AS, karena menurut mereka, salah satu komputer super yang ada di China -- Tianhe-1A -- digunakan dalam aktivitas nuklir. Sementara TaihuLight, menurut penciptanya, akan digunakan di bidang manufaktur, ilmu pengetahuan, dan membuat model sistem bumi.

Pertumbuhan jumlah komputer super yang ada di China beberapa tahun belakangan ini sangatlah pesat. Pada 2001 tak ada satu pun komputer super China yang masuk ke dalam daftar 500 komputer super paling kencang. Namun kini ada 167, yang lebih banyak ketimbang komputer super milik AS yang ada di daftar tersebut, yaitu 165. (asj/ash)
TAGS







Hide Ads