"Bisnis inti Xiaomi yaitu smartphone tengah melambat, jadi perusahaan ini berekspansi ke pasar baru yang sedang tumbuh termasuk gelang kesehatan, rice cooker dan sekarang drone," ujar Neil Mawston, analis di Strategy Analytics yang detikINET kutip dari BBC.
Tahun lalu, Xiaomi mencanangkan target menjual 100 juta unit smartphone. Namun target itu gagal tercapai, mereka menjual 'hanya' 71 juta unit. Kemudian berdasar riset IDC untuk tiga bulan pertama tahun 2016, Xiaomi terlempar dari 5 besar produsen smartphone dunia, digusur Oppo dan Vivo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kupikir mungkin penggunaan drone masih terbatas di keseharian. Bisnis drone tentu tidak akan menyaingi sektor smartphone, namun mereka memiliki potensi untuk mencapai penjualan seperti kamera DSLR," kata Tom Morrod, analis di IHS Technology.
Ya, untuk jangka panjang, drone berpotensi menjadi bisnis yang menggiurkan. Apalagi jika regulator sudah mengeluarkan aturan final mengenai penggunaan drone.
"Ada banyak potensi komersialisasi drone jika regulator sudah menyetujuinya. Jadi mungkin ini bisnis untuk jangka panjang. Ketika Amazon, DHL dan perusahaan lain mulai menggunakan drone, bisa saja mereka membelinya dari Xiaomi," pungkas Tom. (fyk/ash)