HiSense Tak Mau Sukses dengan Cara Xiaomi
Hide Ads

Laporan dari Qingdao

HiSense Tak Mau Sukses dengan Cara Xiaomi

Yudhianto - detikInet
Kamis, 12 Mei 2016 08:13 WIB
Foto: Yudhianto/detikINET
Qingdao - Xiaomi sempat menjadi rising star karena menanjak dengan cepat. Namun HiSense menolak kesuksesan dengan cara seperti itu. Mereka lebih memilih cara yang lain.

Ada alasan mengapa Hisense tak mau mengikuti jejak kompetitornya. Pasalnya dibalik menanjaknya Xiaomi, disebut Stephen Qu, Presdir HiSenSe Indonesia, terdapat pondasi yang rapuh. Alhasil, Xiaomi tak bertahan lama memuncaki penjualan di China.

Kini produsen pimpinan Lei Jun itu disebut cenderung stagnan, bahkan sekarang disalip oleh Oppo dan Vivo yang mengambil alih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Xiaomi naiknya cepat, tumbuh lebih dari seribu persen. Tapi sekarang mereka mulai turun, karena pondasi mereka tidak kuat. Mereka sukses lewat jalan pintas," ujar Stephen, di kantor HiSense di Qingdao, China.

"Kami tidak ingin jalan pintas seperti Xiaomi. Kami ingin membuat pondasi yang kuat dulu, dengan cara meningkatkan awareness secara serius. Itu akan membuat kami jadi lebih baik," imbuhnya.


Meski produsen China identik dengan produk yang harganya sangat terjangkau, HiSense tak mau dianggap sama. Sebab segmen yang diincarnya masuk kategori kelas menengah hingga kelas atas, salah satu cara penekanannya dilakukan dengan cara menjadi sponsor ajang-ajang olahraga bergengsi.

Di Indonesia, rencananya ini sudah mulai dibuktikan. HiSense berusaha masuk ke segmen menengah-atas lewat PureShot dan PureShot Plus yang punya banderol lumayan. Meski begitu bukan berarti HiSense ogah mencolek segmen bawah, sebab Andromax yang dipercaya untuk mengisi segmen terjangkau tersebut.

"Andromax main di angka Rp 2 juta ke bawah. Kita tidak ingin bentrok dengan pasar HiSense yang Rp 2 juta ke atas," kata Hartadi Novianto, Head of Bundling Product Dept. Smartfren.

HiSense sendiri sepertinya memang benar-benar serius ingin menggarap pasar Indonesia. Disampaikan Stephen, perusahaannya disebut telah menyiapkan setidaknya enam ponsel baru yang bakal dirilis sepanjang tahun 2016 ini. Itu belum termasuk Andromax, yang kalau ditotal jumlahnya bisa mencapai 10 model baru.

"Kami awalnya bukan produsen ponsel, tapi elektronik. Oleh karena itu kami mencoba benar-benar serius di segmen smartphone," pungkas Stephen.

(yud/rou)