Jadi browser garapan pengembang asal Norwegia itu kini secara native membenamkan ad blocker atau penghalau iklan. Alhasil, pengguna diklaim bisa terhindar dari gangguan iklan di situs yang dikunjunginya.
Namun sebenarnya fitur ad blocker sendiri bukanlah hal yang baru. Banyak aplikasi pihak ketiga yang sudah sejak lama menawarkannya. Yang membedakannya di browser Opera sekarang adalah pengguna tak perlu repot-repot membenamkan ad blocker pihak ketiga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fitur ini memungkinkan pengguna Opera untuk mengakses situs apapun, meski ketika situs tersebut diblokir. Lebih menariknya lagi, pengguna tak perlu membayar untuk bisa merasakan VPN yang secara default terbenam di browser Opera tersebut. Sebagai informasi, biasanya untuk bisa menggunakan akses VPN tertentu ada sedikit harga yang harus dibayar.
Alhasil, keputusan Opera membenamkan VPN gratis itu menuai sejumlah kecaman. Sebab pemblokiran sebuah situs biasanya bukan tanpa alasan, bisa jadi karena mengandung unsur pornografi atau malah menjurus ke SARA.
Namun browser Opera yang membenamkan VPN gratis sejatinya belum benar-benar dirilis. Sejauh ini Opera baru menyebarnya ke tingkat developer. Beda dengan ad blocker, fitur penghalau iklan ini sudah secara bebas abisa dirasakan di browser Opera versi desktop, maupun Opera Mini di Android. (yud/ash)