Menurut Chief Financial Officer Apple, Luca Maestri, iPhone SE yang diluncurkan belum lama ini, khususnya diminati di negara negara berkembang. Memang harganya yang hanya USD 399 lumayan murah.
"Situasi yang sedang kami hadapi saat ini di berbagai belahan dunia adalah terbatasnya suplai. Permintaan iPhone SE sangat sangat kuat," klaim Maestri yang detikINET kutip dari Reuters.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang tampak dari luar, desain iPhone SE tidak ada bedanya dengan iPhone 5S. Meski jeroannya identik dengan iPhone 6S.
Di sisi lain, salah satu faktor melemahnya penjualan iPhone adalah anjloknya penjualan di salah satu pasar kucninya, yaitu China yang mencapai sekitar 25%. Menurut CEO Apple Tim Cook, penurunan besar bukan di China daratan melainkan di Hong Kong. Menguatnya nilai dolar Hong Kong membuat turis banyak yang urung belanja. (fyk/asj)