Bagi vendor China tentu saja isu ini membuat mereka gerah. Terlebih bagi vendor yang benar-benar sudah menempatkan kualitas dan inovasi sebagai aturan baku perusahaannya.
Tantangan untuk menghapus stereotipe negatif ponsel China pun turut dirasakan Huawei. Dimana hal ini juga menjadi perhatian markas besar mereka di China, sehingga dicari jurus ampuh untuk membalikkan cap negatif tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, kamera Leica merupakan idaman hampir semua para peminat fotografi. Perusahaan asal Jerman ini tak cuma memiliki sejarah panjang dalam dunia fotografi, melainkan juga mencerminkan bagaimana suatu produk dapat dikemas dengan desain cita rasa tinggi, berteknologi mumpuni namun masih tetap memegang roh Leica yang sudah berusia seratusan tahun.
Tak heran, meski kamera Leica dilabeli puluhan atau bahkan ratusan juta rupiah, tetap saja berderet fotografer yang meminangnya. Sementara penggiat foto lain, masih sebatas mimpi untuk memiliki kamera Leica lantaran tak kuat mengikuti banderol harganya.
![]() |
Ellen A. Gunawan, Direktur Marketing Huawei Device Indonesia mengakui strategi menggaet Leica untuk mengembangkan teknologi kamera di P9 tak sebatas untuk menghadirkan alat penangkap gambar berkualitas dan inovatif. Tetapi juga ada misi meningkatkan nilai dan kepercayaan terhadap merek Huawei di sini.
"Karena memang di Indonesia pada tahun 2016 ini target kita menjadi brand yang dicintai oleh customer, jadi diharapkan dengan kolaborasi Huawei dan Leica dapat meningkatkan value dan trusted brand Huawei di Indonesia," kata Ellen saat ditemui detikINET di sela peluncuran Huawei P9 di Battersea Evolution, London, Inggris.
Huawei device sendiri di Indonesia membidik perumbuhan 10% pada tahun 2016. Ellen memang tak menyebut angka penjualan ponsel Huawei pada tahun 2015. Namun yang pasti, terus tumbuh dan mereka bakal semakin agresif untuk menunjukkan bahwa perangkatnya itu berkualitas kepada pasar.
Terkait kolaborasi dengan Huawei sendiri pun disebutkan Ellen kemungkinan takkan terjadi jika Leica tak memiliki kepercayaan akan pamor serta kemampuan Huawei di jagat ponsel. Sebab, jika smartphone yang dibekali kamera Leica itu jeblok maka Leica di sini sama saja bunuh diri.
"Karena untuk pertama itu mereka harus melakukan survei. Pendekatan ke Leica ini sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu. Lagi juga sebelum berkolaborasi, mereka akan melakukan akan evaluasi terhadap calon partnernya, 'Siapa sih dia? Bagaimana kinerjanya? Karena mereka gak mau berisiko dengan menaruh brand mereka pada ponsel murahan," papar Ellen.
Singkat kata dari kolaborasinya dengan pembuat kamera premium asal Jerman tersebut Huawei seraya ingin menegaskan, "Hei, Leica saja sudah percaya dengan kualitas Huawei!".
![]() |
Logo Merah Legendaris
Di balik hingar bingar kolaboras Huawei-Leica ini rupanya ada pertanyaan yang cukup menggelitik dari media. Yakni soal ketiadaan logo legendaris Leica yang berwarna merah di ponsel P9.
Ya, memang jika diperhatikan tak ada sama sekali logo tersebut. Eksistensi Leica di P9 cuma ditunjukkan dengan tulisan 'Leica' di sebelah kamera utama pada bagian punggung ponsel.
Terkait hal ini Chengzhu Li, Vice President Handset Strategy & Business Development Huawei menyatakan bahwa sejatinya pihaknya sejatinya mau saja untuk menempelkan logo tersebut di P9. Namun sayang, hal itu terganjal lisensi.
"Penempatan logo Leica di bodi P9 lebih kepada aturan paten internal, yang mengontrol penggunaan logo merah Leica tersebut. Tentu saja saya dan Leica Camera ingin mencantumkannya, tapi logo tersebut tak dikontrol oleh Leica Camera AG melainkan oleh Leica Group. Jadi pengaturannya lebih rumit," jelasnya.
Hal ini sekaligus mementahkan adanya kekhawatiran bakal lebih tenggelamnya pamor Huawei dibandingkan Leica dengan adanya logo tersebut di bodi P9.
"Tidak (ada kekhawatiran seperti itu) karena masing-masing pihak fokus pada bagiannya secara profesional. Kami tidak takut Leica akan lebih dominan dari Huawei. Dan dari kedua belah pihak juga banyak pakar marketing ataupun produk. Jadi kolaborasi kami sangat terbuka satu sama lain," Chengzhu menandaskan. (ash/fyk)