Menurut Chengzhu Li, Vice President Handset Strategy & Business Development Huawei, teknologi kamera Leica memang takkan dibenamkan di seluruh seri ponsel Huawei, melainkan hanya yang di kelas atas. Dalam hal ini adalah P dan Mate Series.
Hal ini sengaja dilakukan untuk menjaga brand Leica juga yang sudah terkenal selalu bermain di segmen kamera premium berharga tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang belum ada seri spesifik yang disebutkan bakal menjadi ponsel 'Leica' Huawei berikutnya. Namun diungkapkan Presiden Huawei Mobile Communication Design Team Joonsuh Kim, ketika mengembangkan suatu produk baru ada semacam pakem yang selalu dipegang timnya.
![]() |
"Saat kami ingin membuat produk kami harus tahu siapa target produk ini, siapa yang akan membelinya, siapa yang akan memanfaatkannya. Dan dari situ, Anda mulai bisa menakar kisaran harga produk dan spesifikasinya," paparnya.
Hanya saja konsumen biasanya ingin mendapatkan produk terbaik dengan harga terjangkau. Dimana hal ini yang menjadi tantangan Huawei untuk menerjemahkan 'harga terjangkau' dan 'produk terbaik' tersebut.
"Untuk menyajikan hal ini akan sulit, tapi di Huawei kami percaya bisa melakukannya. Sebab value yang sebenarnya tak cuma soal harga murah. Tetapi juga terkait desain, teknologi dan benefit untuk konsumen," kata Joonsuh.
Huawei P9 sendiri disebut masih sangat masuk akal dari segi harga dan kemampuan untuk ditawarkan bagi pasar. "Dan kami yakin bisa memikat konsumen dengan produk kami. Ini alasan kenapa kami bisa tumbuh cepat sejauh ini," tandasnya.
Huawei P9 sendiri dibekali prosesor Kirin 955 octa core 64 bit berbasis ARM yang terdiri dari empat core A72 dan 4 core A53. RAM-nya 3 GB dengan storage 32 GB yang bisa diekspansi menggunakan microSD.
Namun ada juga versi lebih tinggi yang mempunyai RAM 4 GB dengan storage 64 GB. Untuk keamanan, P9 dan P9 Plus dilengkapi dengan sensor sidik jari pada bagian belakang ponsel.
Baterainya berkapasitas 3.000 mAh untuk P9 dan 3.400 mAh untuk P9 Plus, akan memberi daya untuk layar P9 yang berukuran 5,2 inch IPS dengan resolusi 1080p, yang artinya punya kepadatan pixel sebesar 423 ppi. Sementara P9 Plus punya layar 5,5 inch dengan resolusi sama namun menggunakan panel Super AMOLED.
Kerja sama Huawei dan Leica menghasilkan sistem dual kamera yang unik di P9, yaitu memisahkan antara kamera RGB dan monokrom. Kamera RGB-nya dikhususkan dalam merekam warna, sementara kamera monokrom disebut punya kemampuan luar biasa dalam merekam detail gambar.
Kedua kamera itu bisa bekerja bersamaan untuk menghasilkan foto dengan detail superior, juga dengan kedalaman foto dan warna yang memuaskan. Kamera P9 juga diklaim punya performa hebat dalam kondisi low light, karena penerapan sistem dual kamera ini.
Dua kamera ini masing-masing punya resolusi 12 megapixel dengan ukuran pixel sebesar 1,76 mikron, yang disertifikasi oleh Leica. Sementara kamera depannya punya resolusi 8 megapixel.
Pada peluncurannya, P9 versi RAM/storage 3 GB/32 GB dilepas dengan harga 599 euro atau sekitar Rp 9 juta (1 euro = Rp 15.000). Sementara untuk varian lebih tinggi, yaitu dengan RAM 4 GB dan storage 64 GB harganya 649 euro dan P9 Plus versi 4 GB/ 64 GB harganya 749 euro atau sekitar Rp 11,2 juta. (ash/fyk)












































